medcom.id, Jakarta: Cantik, nyaman, dan bersih. Itulah kesan yang dirasakan wisatawan saat menginjakkan kakinya ke kawasan Kota Tua Jakarta, kini.
'Ratu dari Timur' ini terus bersolek untuk menarik para pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari mengecat ulang Museum Fatahillah, merevitalisasi Kali Besar, hingga memindahkan ratusan pedagang kali lima (PKL).
Biasanya, para PKL mengular mengelilingi bekas gedung pemerintahan Kota Jakarta ini. Banyaknya PKL membuat 'Permata Asia' ini tak sedap dipandang.
Pemprov DKI Jakarta akhirnya memindahkan PKL ke lokasi binaan di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat. Upaya ini ditujukan agar kecantikan Kota Tua Jakarta tetap terjaga.
Karen, wisatawan asal Jakarta, sangat menikmati suasana Kota Tua saat ini. Ia yakin, dengan kondisi sekarang makin banyak wisatawan yang datang ke Kota Tua.
"Lebih nyaman sekarang. Kondisi lingkungan lebih enak dilihat. Bersih, enggak kumuh. Kalau kaya begini banyak turun datang untuk belajar Indonesia lebih dalam," ujar gadis berusia 16 tahun ini, Kamis 5 Oktober 2017.
Tak hanya Karen, Sintia juga nyaman dengan Kota Tua. Pasalnya, dia bebas menikmati kawasan tersebut tanpa harus terganggu dengan PKL. "Ya lebih enak begini. Kalau ada PKL ramai banget. Banyak sampah juga. Malah jadi bau kan," ujar dia.
Kondisi di Kota Tua yang bebas dari PKL. Foto: MTVN/Nur Azizah.
Sengatan matahari pun tak menyurutkan wisatawan untuk berkeliling di Kota Tua. Para pengunjung sibuk mengabadikan dirinya dengan ponsel genggam mereka masing-masing. "Kalau begini mau foto juga enak. Di belakang kita gak ada lagi gerobak-gerobak," imbuh Sintia.
Sementara itu, malam ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan meresmikan Pusat PKL Kota Tua. Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Nuraini Silviana memastikan PKL sudah mengisi lapak.
Di area itu, total ada 456 kios, yang terdiri 128 kios kuliner dan 328 nonkuliner. PKL yang sudah mendaftar dan menjadi binaan Pemerintah Kota Jakarta Barat sejauh ini sebanyak 272.
Baca: Besok, Pusat PKL Kota Tua Diresmikan
Pengundian kios dilakukan pada Senin 25 September 2017 dan Rabu 27 September 2017. Kios yang tersisa diisi PKL yang telah dipilah pemerintah. Mereka adalah PKL yang memiliki KTP DKI dan dagangan yang tetap, bukan dagangan musiman yang datang Sabtu-Minggu saja.
Pihaknya juga telah menetapkan biaya retribusi PKL sebesr Rp4.000 per hari. Di lokasi itu sudah disediakan fasilitas kebersihan, keamanan, serta panggung hiburan untuk menarik pengunjung. "Jadi pasti lebih bersih dan aman, malam-malam juga ada hiburan," ujar Nuraini.
medcom.id, Jakarta: Cantik, nyaman, dan bersih. Itulah kesan yang dirasakan wisatawan saat menginjakkan kakinya ke kawasan Kota Tua Jakarta, kini.
'Ratu dari Timur' ini terus bersolek untuk menarik para pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari mengecat ulang Museum Fatahillah, merevitalisasi Kali Besar, hingga memindahkan ratusan pedagang kali lima (PKL).
Biasanya, para PKL mengular mengelilingi bekas gedung pemerintahan Kota Jakarta ini. Banyaknya PKL membuat 'Permata Asia' ini tak sedap dipandang.
Pemprov DKI Jakarta akhirnya memindahkan PKL ke lokasi binaan di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat. Upaya ini ditujukan agar kecantikan Kota Tua Jakarta tetap terjaga.
Karen, wisatawan asal Jakarta, sangat menikmati suasana Kota Tua saat ini. Ia yakin, dengan kondisi sekarang makin banyak wisatawan yang datang ke Kota Tua.
"Lebih nyaman sekarang. Kondisi lingkungan lebih enak dilihat. Bersih, enggak kumuh. Kalau kaya begini banyak turun datang untuk belajar Indonesia lebih dalam," ujar gadis berusia 16 tahun ini, Kamis 5 Oktober 2017.
Tak hanya Karen, Sintia juga nyaman dengan Kota Tua. Pasalnya, dia bebas menikmati kawasan tersebut tanpa harus terganggu dengan PKL. "Ya lebih enak begini. Kalau ada PKL ramai banget. Banyak sampah juga. Malah jadi bau kan," ujar dia.
Kondisi di Kota Tua yang bebas dari PKL. Foto: MTVN/Nur Azizah.
Sengatan matahari pun tak menyurutkan wisatawan untuk berkeliling di Kota Tua. Para pengunjung sibuk mengabadikan dirinya dengan ponsel genggam mereka masing-masing. "Kalau begini mau foto juga enak. Di belakang kita gak ada lagi gerobak-gerobak," imbuh Sintia.
Sementara itu, malam ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan meresmikan Pusat PKL Kota Tua. Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Nuraini Silviana memastikan PKL sudah mengisi lapak.
Di area itu, total ada 456 kios, yang terdiri 128 kios kuliner dan 328 nonkuliner. PKL yang sudah mendaftar dan menjadi binaan Pemerintah Kota Jakarta Barat sejauh ini sebanyak 272.
Baca: Besok, Pusat PKL Kota Tua Diresmikan
Pengundian kios dilakukan pada Senin 25 September 2017 dan Rabu 27 September 2017. Kios yang tersisa diisi PKL yang telah dipilah pemerintah. Mereka adalah PKL yang memiliki KTP DKI dan dagangan yang tetap, bukan dagangan musiman yang datang Sabtu-Minggu saja.
Pihaknya juga telah menetapkan biaya retribusi PKL sebesr Rp4.000 per hari. Di lokasi itu sudah disediakan fasilitas kebersihan, keamanan, serta panggung hiburan untuk menarik pengunjung. "Jadi pasti lebih bersih dan aman, malam-malam juga ada hiburan," ujar Nuraini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)