Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menambah sasahm PT Delta Djakarta tbk, selaku produsen Anker Bir. Sebaliknya, Anies fokus melepas saham Pemprov DKI Jakarta di emiten produsen minuman beralkohol itu.
Hal itu ia sampaikan melalui cuitannya di Twitter menanggapi Anggota DPR Komisi 3 Arsul Sani yang mempertanyakan berita yang beredar soal penambahan saham Pemprov DKI pada PT Delta Djakarta.
"Tidak benar, berita yang beredar sudah diralat oleh jurnalisnya. Yang benar adalah saham-saham Pemprov DKI yang selama ini terpecah digabung ke bawah satu nama, untuk nantinya dijual. Tidak ada penambahan satu lembar pun," tulis Anies di akun resminya @aniesbaswedan, Sabtu 2 Maret 2019.
Baca: Pemprov DKI Tambah Kepemilikan Saham Delta Djakarta
Saat ini, saham berkode emiten DLTA ini dimiliki Pemprov DKI sebanyak 26,25 persen. Nilai tersebut merupakan gabungan antara 23,34 persen saham Pemprov DKI serta 2,91 persen milik Badan Pengelola Investasi dan Penyertaan Modal Jakarta (BP IPM Jaya) sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI yang akhirnya bubar pada 2000 silam.
Pemprov DKI memiliki saham tersebut sejak 1970. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2018, Pemprov DKI mendapatkan setoran dividen sebesar Rp208 miliar dari kepemilikan saham ini.
Sebelumnya sempat muncul wacana penambahan modal dari Pemprov DKI Jakarta pada PT Delta Djakarta. Padahal Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjanji melepas seluruh saham Delta saat kampanye pemilihan gubernur.
Anies sempat menyebut Pemprov DKI Jakarta masih melakukan pengkajian terkait rencana pelepasan kepemilikan saham PT Delta Djakarta.
"Sedang dalam kajian. Mudah-mudahan Maret akan selesai," ujar Anies Baswedan di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menambah sasahm PT Delta Djakarta tbk, selaku produsen Anker Bir. Sebaliknya, Anies fokus melepas saham Pemprov DKI Jakarta di emiten produsen minuman beralkohol itu.
Hal itu ia sampaikan melalui cuitannya di Twitter menanggapi Anggota DPR Komisi 3 Arsul Sani yang mempertanyakan berita yang beredar soal penambahan saham Pemprov DKI pada PT Delta Djakarta.
"Tidak benar, berita yang beredar sudah diralat oleh jurnalisnya. Yang benar adalah saham-saham Pemprov DKI yang selama ini terpecah digabung ke bawah satu nama, untuk nantinya dijual. Tidak ada penambahan satu lembar pun," tulis Anies di akun resminya @aniesbaswedan, Sabtu 2 Maret 2019.
Baca: Pemprov DKI Tambah Kepemilikan Saham Delta Djakarta
Saat ini, saham berkode emiten DLTA ini dimiliki Pemprov DKI sebanyak 26,25 persen. Nilai tersebut merupakan gabungan antara 23,34 persen saham Pemprov DKI serta 2,91 persen milik Badan Pengelola Investasi dan Penyertaan Modal Jakarta (BP IPM Jaya) sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI yang akhirnya bubar pada 2000 silam.
Pemprov DKI memiliki saham tersebut sejak 1970. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2018, Pemprov DKI mendapatkan setoran dividen sebesar Rp208 miliar dari kepemilikan saham ini.
Sebelumnya sempat muncul wacana penambahan modal dari Pemprov DKI Jakarta pada PT Delta Djakarta. Padahal Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjanji melepas seluruh saham Delta saat kampanye pemilihan gubernur.
Anies sempat menyebut Pemprov DKI Jakarta masih melakukan pengkajian terkait rencana pelepasan kepemilikan saham PT Delta Djakarta.
"Sedang dalam kajian. Mudah-mudahan Maret akan selesai," ujar Anies Baswedan di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)