medcom.id, Jakarta: Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang baru satu semester menerapkannya diapresiasi. Sebab, infrastruktur pendukung belum siap.
Kepala Sekolaj SD Duren Tiga 9 Pancoran, Jakarta, Teguh Santosa, menyatakan Kurikulum 2013 membuat beban guru kian berat. Sebab, di Kurikulum 2013 sistem penilaian mengharuskan guru melakukan setiap hari dan berbeda tiap peserta didik.
"Guru di Kurikulum 2013 luar biasa kerjanya. Waktu tersita banyak untuk melakukan penilaian. Nah nanti menerangkan materinya kapan. Karena anak usia pendidikan dasar tidak bisa langsung dilepas begitu saja untuk cari materi. Mereka masih butuh guru untuk menerangkan dan menjelaskan," kata Teguh Santoso kepada Metrotvnews.com di kantornya, Senin (8/12/2014).
Menurut Teguh, konsep Kurikulum 2013 bagus. Akan tetapi teknis pelaksanaan di lapangan sulit. Terutama untuk pendidikan dasar. Sekolah yang di Jakarta saja repot untuk penilaian apalagi yang diluar Jakarta. Sebab, semua harus dilakukan online.
"Itu untuk satu faktor penilaian, belum lagi teknis pembelajaran. Wah lebih baik ditunda dulu. Kita yang di lapangan ini yang jadi kelinci percobaan," kata Teguh.
SD Duren Tiga 9 Pancoran memiliki 271 peserta didik. Sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4 dan 5.
medcom.id, Jakarta: Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang baru satu semester menerapkannya diapresiasi. Sebab, infrastruktur pendukung belum siap.
Kepala Sekolaj SD Duren Tiga 9 Pancoran, Jakarta, Teguh Santosa, menyatakan Kurikulum 2013 membuat beban guru kian berat. Sebab, di Kurikulum 2013 sistem penilaian mengharuskan guru melakukan setiap hari dan berbeda tiap peserta didik.
"Guru di Kurikulum 2013 luar biasa kerjanya. Waktu tersita banyak untuk melakukan penilaian. Nah nanti menerangkan materinya kapan. Karena anak usia pendidikan dasar tidak bisa langsung dilepas begitu saja untuk cari materi. Mereka masih butuh guru untuk menerangkan dan menjelaskan," kata Teguh Santoso kepada Metrotvnews.com di kantornya, Senin (8/12/2014).
Menurut Teguh, konsep Kurikulum 2013 bagus. Akan tetapi teknis pelaksanaan di lapangan sulit. Terutama untuk pendidikan dasar. Sekolah yang di Jakarta saja repot untuk penilaian apalagi yang diluar Jakarta. Sebab, semua harus dilakukan online.
"Itu untuk satu faktor penilaian, belum lagi teknis pembelajaran. Wah lebih baik ditunda dulu. Kita yang di lapangan ini yang jadi kelinci percobaan," kata Teguh.
SD Duren Tiga 9 Pancoran memiliki 271 peserta didik. Sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4 dan 5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)