Ilustrasi--MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi--MI/Rommy Pujianto

Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Pendapatan Jasa Ojek

Hardiat Dani Satria • 19 November 2014 17:57
medcom.id, Jakarta: Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada Selasa, 18 November 2014, menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya bagi pengusaha jasa transportasi umum. Akan tetapi, dampak kenaikan harga BBM tidak berpengaruh bagi jasa ojek.
 
Seperti halnya Win, tukang ojek yang mangkal di Terminal Bus Blok M. Dia mengaku naiknya harga BBM tidak mempengaruhi laris tidaknya dia saat menawarkan jasa ojek. Bahkan kenaikan BBM dianggapnya sebagai hal yang biasa dan tidak ada yang istimewa.
 
Win adalah pengojek yang sudah dua tahun beroperasi di Terminal Blok M. Meski dia tinggal di Pamulang, Tangerang, dia tetap bekerja di Blok M karena memiliki pasar pengguna jasa ojek yang besar. "Saya sudah dua tahun ngojek di sini," kata Win, pengojek di Terminal Bus Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).

Menurut Win, ojek merupakan moda transportasi yang berbeda dengan semua moda transportasi yang ada. Ojek menggunakan sistem perjanjian di awal, negosiasi, dan kesepakatan. "Kalau sepakat, ya ayo kita jalan, gitu aja," imbuh Win.
 
Selain itu, pengojek tidak mempunyai tarif yang tetap, karena semuanya tergantung jarak tempuh dan nego dari penumpang saja. Menurut Win, meskipun harga BBM naik, dia bisa saja menaikkan harga jasa ojeknya, karena semuanya terserah dari si pengguna jasa ojek tersebut.
 
Setiap jasa ojek punya standar harga sendiri-sendiri, semuanya tergantung kebutuhan masing-masing pekerja jasa ojek dalam membiayai kebutuhan hidup. "Pemasukan ya sama saja, enggak ada bedanya, kan kita ojek, yang nentuin harga kita juga," ujar Win.
 
Win menceritakan, selama dua tahun bekerja sebagai tukang ojek, dirinya mengaku pendapatannya lebih besar dibandingkan berdagang. Dia menjelaskan, setiap penumpangnya saja minimal dirinya dapatkan Rp10.000, padahal sehari minimal dirinya dapat penumpang 15 orang.
 
"Apalagi malam-malam, sampai jam 01.00 WIB saya, banyak orang ke diskotek, sewa sana-sini pakai ojek," tukas Win.
 
Menurut Win, di Terminal Bus Blok M ini banyak 'kue'. 'Kue' dimaksudkan di sini adalah pangsa pasar dan pengguna ojek yang besar.
 
Dia tidak berminat beralih operasi di tempat lain, karena di Terminal Blok M sudah cukup menjanjikan. "Udah enak disini aja, kuenya di sini semua soalnya," imbuh Win.
 
Menurut Win, dampak kenaikan BBM ini bisa juga menjadi alasan untuk menambah tarif ojeknya. "Kalau yang lain nambah, ini kalau mau juga bisa nambah," lanjut Win.
 
Selain itu, sebagian besar pengojek di Blok M yang berjumlah puluhan menurut dia tidak mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan dampak kenaikan BBM dianggap sebagai hal yang biasa saja.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan