medcom.id, Jakarta: Partai Gerindra ingin mengusung calon gubernur yang punya sikap tegas, tapi humanis. Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dinilai masuk kategori itu.
Ketua DPP Partai Gerindra Supratman Andi Agtas mengatakan, calon gubernur yang ingin Gerindra usung bukan soal latar belakang militer atau sipil. "Tapi soal kebutuhan sekaligus figur yang cocok memimpin DKI adalah tipe seperti Pak Sjafrie," kata Supratman, Selasa (24/5/2016).
Supratman mengatakan, Sjafrie sosok tegas, tapi sangat memanusiakan manusia. "Kita butuh orang seperti itu," ujar dia.
Saat ini, Gerindra mengantongi tiga nama bakal calon gubernur DKI, yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China Letnan Jenderal Qi Jianguo di Tiongkok, Kamis 10 Januari 2013. Antara Foto/str-Rini Utami
Setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan calon gubernur yang diusung.
Selain menjaring bakal calon gubernur, Gerindra juga fokus menjajaki koalisi dengan partai politik lain. Sebab, untuk mengusung calon gubernur, Gerindra tidak bisa sendirian.
Di DPRD DKI Jakarta, Gerindra menguasai 15 kursi atau 14,5 persen dari jumlah kursi sebanyak 106. Sedangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada mensyaratkan partai politik bisa mengajukan calon gubernur bila memiliki sedikitnya 20 persen dari jumlah kursi di DPRD.
"Sekarang yang bisa dilakukan bagaimana berkomunikasi dan berkoalisi dengan partai politik lain. Masalahnya, kami tidak cukup (suara) mengusung (cagub). Dibutuhkan tujuh tambahan kursi lagi untuk mengusung," kata Supratman.
Sandiaga Uno (kanan) mengikuti fit and proper test di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 11 Mei 2016. Foto: MI/Arya Manggala
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyampaikan, peluang Sjafrie dan Sandiaga maju sebagai cagub DKI pada 2017 cukup besar. "Kalau Yusril kan ketua umum partai lain. Tapi bisa saja," ujar dia, Selasa 24 Mei.
Ketua Tim Penjaringan bakal calon Gubernur DKI Gerindra Syarief menyampaikan, dari tiga nama tersebut, yang paling berpotensi diusung adalah Sandiaga. Selain kader, Sandiaga dekat dengan Prabowo.
"Sejauh ini masih tetap kuat. Terlebih dia direstui oleh Prabowo Subianto," kata Syarief.
Sandiaga mengaku siap dengan apa pun keputusan Prabowo. Dia tidak akan kecewa bila akhirnya Gerindra tidak mengusungnya menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
"Saya menyerahkan sepenuhnya pemilihan bakal calon gubernur berdasarkan mekanisme partai," ujar pria lulusan George Washington University itu.
medcom.id, Jakarta: Partai Gerindra ingin mengusung calon gubernur yang punya sikap tegas, tapi humanis. Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dinilai masuk kategori itu.
Ketua DPP Partai Gerindra Supratman Andi Agtas mengatakan, calon gubernur yang ingin Gerindra usung bukan soal latar belakang militer atau sipil. "Tapi soal kebutuhan sekaligus figur yang cocok memimpin DKI adalah tipe seperti Pak Sjafrie," kata Supratman, Selasa (24/5/2016).
Supratman mengatakan, Sjafrie sosok tegas, tapi sangat memanusiakan manusia. "Kita butuh orang seperti itu," ujar dia.
Saat ini, Gerindra mengantongi tiga nama bakal calon gubernur DKI, yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China Letnan Jenderal Qi Jianguo di Tiongkok, Kamis 10 Januari 2013. Antara Foto/str-Rini Utami
Setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan calon gubernur yang diusung.
Selain menjaring bakal calon gubernur, Gerindra juga fokus menjajaki koalisi dengan partai politik lain. Sebab, untuk mengusung calon gubernur, Gerindra tidak bisa sendirian.
Di DPRD DKI Jakarta, Gerindra menguasai 15 kursi atau 14,5 persen dari jumlah kursi sebanyak 106. Sedangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada mensyaratkan partai politik bisa mengajukan calon gubernur bila memiliki sedikitnya 20 persen dari jumlah kursi di DPRD.
"Sekarang yang bisa dilakukan bagaimana berkomunikasi dan berkoalisi dengan partai politik lain. Masalahnya, kami tidak cukup (suara) mengusung (cagub). Dibutuhkan tujuh tambahan kursi lagi untuk mengusung," kata Supratman.
Sandiaga Uno (kanan) mengikuti fit and proper test di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 11 Mei 2016. Foto: MI/Arya Manggala
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyampaikan, peluang Sjafrie dan Sandiaga maju sebagai cagub DKI pada 2017 cukup besar. "Kalau Yusril kan ketua umum partai lain. Tapi bisa saja," ujar dia, Selasa 24 Mei.
Ketua Tim Penjaringan bakal calon Gubernur DKI Gerindra Syarief menyampaikan, dari tiga nama tersebut, yang paling berpotensi diusung adalah Sandiaga. Selain kader, Sandiaga dekat dengan Prabowo.
"Sejauh ini masih tetap kuat. Terlebih dia direstui oleh Prabowo Subianto," kata Syarief.
Sandiaga mengaku siap dengan apa pun keputusan Prabowo. Dia tidak akan kecewa bila akhirnya Gerindra tidak mengusungnya menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
"Saya menyerahkan sepenuhnya pemilihan bakal calon gubernur berdasarkan mekanisme partai," ujar pria lulusan George Washington University itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)