medcom.id, Jakarta: Hingga saat ini polisi masih menyedlidiki dua kasus perampokan yang menimpa penumpang taksi. Komplotan bandit menggunakan modus lama yakni memodifikasi bagasi kendaraan, dan kemudian mencari sasaran potensial.
"Penyidik masih mencari orang-orang yang diduga pelaku ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (3/12/2014).
Saat ini polisi sedang berkoordinasi dengan pihak lembaga pemasyarakatan. Pasalnya, kasus seperti ini pernah terjadi tahun lalu, dan tujuan koordinasi untuk memastikan apakah ada indikasi penjahat kambuhan itu yang 'bermain'.
Rikwanto menambahkan, kedua korban sudah memberikan gambaran mengenai profil tiga pelaku. Salah satu diantaranya terlihat masih muda dan kemungkinan itu adalah hasil perekrutan baru. "Kita sedang buka file kepolisian apakah tersangka yang dulu tertangkap sudah bebas atau belum. Data yang ada nantinya dikembangkan untuk dilakukan pengejaran," jelas dia.
Sebelumnya diketahui, dalam sepekan terjadi dua aksi perampokan yang menimpa penumpang taksi. Kasus pertama menyasar seorang karyawati berinisial RW, 27, di kawasan Kuningan, Jaksel, pada Jumat 28 November lalu. Senin 1 Desember lalu, giliran wanita berinisal RP (30), yang tidak berdaya diancam pelaku. Kala itu, korban yang berdomisili di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sedang menumpang taksi warna putih dari kawasan SCBD, Jaksel.
Pola kejahatan yang dilakukan yakni, pelaku yang tadinya bersembunyi dibagasi langsung keluar dari balik jok dan mengancam korban. Selanjutnya sopir tancap gas sembari menelepon satu pelaku lain yang sudah menunggu di pinggir jalan.
medcom.id, Jakarta: Hingga saat ini polisi masih menyedlidiki dua kasus perampokan yang menimpa penumpang taksi. Komplotan bandit menggunakan modus lama yakni memodifikasi bagasi kendaraan, dan kemudian mencari sasaran potensial.
"Penyidik masih mencari orang-orang yang diduga pelaku ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (3/12/2014).
Saat ini polisi sedang berkoordinasi dengan pihak lembaga pemasyarakatan. Pasalnya, kasus seperti ini pernah terjadi tahun lalu, dan tujuan koordinasi untuk memastikan apakah ada indikasi penjahat kambuhan itu yang 'bermain'.
Rikwanto menambahkan, kedua korban sudah memberikan gambaran mengenai profil tiga pelaku. Salah satu diantaranya terlihat masih muda dan kemungkinan itu adalah hasil perekrutan baru. "Kita sedang buka file kepolisian apakah tersangka yang dulu tertangkap sudah bebas atau belum. Data yang ada nantinya dikembangkan untuk dilakukan pengejaran," jelas dia.
Sebelumnya diketahui, dalam sepekan terjadi dua aksi perampokan yang menimpa penumpang taksi. Kasus pertama menyasar seorang karyawati berinisial RW, 27, di kawasan Kuningan, Jaksel, pada Jumat 28 November lalu. Senin 1 Desember lalu, giliran wanita berinisal RP (30), yang tidak berdaya diancam pelaku. Kala itu, korban yang berdomisili di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sedang menumpang taksi warna putih dari kawasan SCBD, Jaksel.
Pola kejahatan yang dilakukan yakni, pelaku yang tadinya bersembunyi dibagasi langsung keluar dari balik jok dan mengancam korban. Selanjutnya sopir tancap gas sembari menelepon satu pelaku lain yang sudah menunggu di pinggir jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)