Terminal Pulogebang. (Foto: MI/Immanuel Antonius).
Terminal Pulogebang. (Foto: MI/Immanuel Antonius).

Dua Sisi Terminal Pulogebang

Damar Iradat • 08 April 2017 04:35
medcom.id, Jakarta: Disematkan sebagai terminal termegah di Asia Tenggara ternyata belum diiringi oleh pengelolaan Terminal Pulogebang. Masih banyak pekerjaan rumah bagi pengelola agar status megah dapat diiringi dengan pelayanan terbaik.
 
Dilihat sekilas dari luar, bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 12,6 hektare (ha) itu memang terkesan mewah. Namun, begitu menginjakan kaki di depan pintu masuk, kesan megah dan mewah menghilang begitu saja.
 
Pegawai dari berbagai perusahaan otobus (PO) secepat kilat meghampiri calon penumpang yang baru saja tiba di Terminal Pulogebang. Hampir lima orang yang mendekati satu calon penumpang itu.

"Mau ke mana, Mas? Solo? Surabaya? Ayo ikut saya aja," kata para pegawai PO itu dengan nada sedikit memaksa.
 
Raut wajah tak suka tampak jelas dari calon penumpang tersebut. Beruntung, ia bisa mengelak dari kerumunan para pegawai PO yang sedikit mirip dengan kelakuan para calo.
 
Calon penumpang yang berhasil lolos dari kerumunan pegawai PO tersebut mengaku bernama Aris, warga Bekasi, yang ingin pulang ke kampungnya di Cirebon, Jawa Barat. Dengan membawa beberapa tentengan seperti dus dan tas, ia sudah tahu bus tujuannya dan merasa terganggu dengan apa yang dilakukan oleh petugas PO itu.
 
"Kelakuannya masih kayak ini di Terminal Pulogadung saja," ketus Aris saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Jumat 7 April 2017.
 
Dengan status megah dan mewah, ekspektasi Aris dan penumpang lainnya terhadap pelayanan di Terminal Pulogebang jelas berbeda dengan terminal-terminal lainnya. Seharusnya, kerumunan petugas-petugas PO tidak lagi menawarkan para calon penumpang.
 
Keluhan Aris diamini oleh Atin, seorang pembantu rumah tangga. Ia mengaku hampir termakan rayuan dari pegawai PO pada pertama kali menjejakan kakinya di Pulogebang.
 
Ia menceritakan pengalaman pertamanya saat pulang ke kampungnya di Tegal, Jawa Tengah. Naik dari Terminal Pulogebang, Atin sempat dikerubuti oleh para pegawai PO itu.
 
"Saya ditarik-tarik. Jadi bingung, mau naik yang mana. Padahal sudah dikasih tahu kakak saya untuk naik bus Sinar Jaya," ungkapnya.
 
Mereka yang mengerubungi para calon penumpang diakui memang terdaftar dalam PO. Salah seorang pegawai PO Sinar Jaya, Tuti , mengakui satu PO di Terminal Pulogebang bisa memiliki 10 orang pegawai di setiap shiftnya.
 
Sebetulnya pegawai PO yang dibutuhkan di Terminal Pulogebang berkisar 3-4 orang setiap shiftnya. "Dua untuk jaga loket, dua lagi biasanya untuk bantu angkat barang penumpang, tapi malah kesannya jadi kayak calo," tutur Tuti.
 
Kesemrawutan juga tampak jelas di tempat loket penjualan tiket bus. Saat ini, di Terminal Pulogebang hanya tersedia 31 loket bus, sementara sampai bulan April 2017 jumlah PO yang masuk ke Terminal Pulogebang sudah mencapai 116 PO.
 
Hal ini mengakibatkan karyawan dari PO yang belum memiliki loket menggunakan kios-kios yang belum terpakai di terminal sebagai loket dadakan. Loket dadakan ini hanya terdiri dari satu meja dan dua bangku plastik.
 
Kepala Unit Pengelola Terminal Pulogebang Ismanto tidak mengelak saat dikonfirmasi terkait ini. Pihak pengelola mengaku butuh perencanaan dan penganggaran untuk membangun loket-loket yang dibutuhkan.
 
"PO baru gabung dan banyak pasca soft launching. Rencananya paling tidak 150 ruang loket kita siapkan," kata Ismanto saat ditemui di kantornya, Jalan Sentra Timur Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
 
Sementara itu, soal banyaknya pegawai PO yang mengerumuni calon penumpang, Ismanto mengaku hal tersebut hanya persoalan kebiasaan lama yang masih terbawa ke Pulogebang. Masa transisi dari terminal lama ke Terminal Pulogebang yang bertipe A dinilai cukup cepat dan membuat pegawai PO belum terbiasa.
 
Untuk itu, pengelola juga telah memikirkan solusinya. Pertama, dengan memberikan pemahaman kepada pegawai PO agar tidak lagi membawa kebiasaan lama di tempat baru.
 
Kemudian, pengelola juga akan menggandeng pihak manajemen PO untuk mendata seluruh pegawainya yang bertugas di Terminal Pulogebang. Pengelola juga akan berupaya untuk menambah jumlah petugas keamanan untuk mereduksi hal-hal tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan