medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut menuangkan kisah bersama Basuki Tjahaja Purnama dalam buku 'Ahok di Mata Mereka'. Buku menceritakan awal pertemuaannya dengan Ahok hingga dipasangkan kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Yang paling membuatnya sedih ketika Ahok divonis sebagai penista agama. Ia pun bersedia menjadi penjaminan Ahok.
"Ini esensinya sebagai sahabat. Saya sepaket dengan beliau. Apa pun yang beliau rasakan saya harus merasakannya juga," begitu kata Djarot dalam buku Ahok di Mata Mereka, Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2017.
Usai peluncuran buku, Djarot ingin memberikan contoh kepada kepala daerah dan wakil lainnya. Menurutnya, selama ini hubungan antara kepala daerah dan wakil hanya manis saat awal menjabat.
"Banyak mereka yang masa-masa 'bulan madu' sangat singkat. Dan setelah itu bisa berkelahi sehingga masyarakat bisa terbelah," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menyampaikan, kepala daerah dan wakil adalah satu paket yang harus saling mendukung. Djarot tak menampik bila dia dan Ahok sering berselisih pendapat, namun ia menilai itu hal wajar.
"Sering (berselisih) tapi ketika menyangkut persoalan yang prinsipil ya harus diselesaikan cepat," ujarnya.
Buku 'Ahok di Mata Mereka' sebagai kado ulang tahun untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Buku setebal 412 halaman itu ditulis 51 orang.
Beberapa diantaranya, Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Ahmad Syafii Maarif, Nusron Wahid, Ikrar Nusa Bhakti, Don Bosco Selamun, Najwa Shihab, Joko Anwar, hingga pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut menuangkan kisah bersama Basuki Tjahaja Purnama dalam buku 'Ahok di Mata Mereka'. Buku menceritakan awal pertemuaannya dengan Ahok hingga dipasangkan kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Yang paling membuatnya sedih ketika Ahok divonis sebagai penista agama. Ia pun bersedia menjadi penjaminan Ahok.
"Ini esensinya sebagai sahabat. Saya sepaket dengan beliau. Apa pun yang beliau rasakan saya harus merasakannya juga," begitu kata Djarot dalam buku Ahok di Mata Mereka, Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2017.
Usai peluncuran buku, Djarot ingin memberikan contoh kepada kepala daerah dan wakil lainnya. Menurutnya, selama ini hubungan antara kepala daerah dan wakil hanya manis saat awal menjabat.
"Banyak mereka yang masa-masa 'bulan madu' sangat singkat. Dan setelah itu bisa berkelahi sehingga masyarakat bisa terbelah," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menyampaikan, kepala daerah dan wakil adalah satu paket yang harus saling mendukung. Djarot tak menampik bila dia dan Ahok sering berselisih pendapat, namun ia menilai itu hal wajar.
"Sering (berselisih) tapi ketika menyangkut persoalan yang prinsipil ya harus diselesaikan cepat," ujarnya.
Buku 'Ahok di Mata Mereka' sebagai kado ulang tahun untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Buku setebal 412 halaman itu ditulis 51 orang.
Beberapa diantaranya, Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Ahmad Syafii Maarif, Nusron Wahid, Ikrar Nusa Bhakti, Don Bosco Selamun, Najwa Shihab, Joko Anwar, hingga pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)