medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT TransJakarta akan memasang alat pemindai metal (metal detector) di halte-halte TransJakarta. Menurut Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, pengadaan alat tersebut penting demi menjamin keamanan pelanggan.
"Yang sederhana saja, yang dipegang itu saja. Bukan bentuk kotak yang di bandara. Waduh, berat bos, kalau begitu ya dan mahal itu," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 30 Mei 2017.
Djarot mengatakan, metal detector akan disediakan di beberapa halte TransJakarta. Terutama di halte-halte yang ramai dikunjungi penumpang.
"Tapi enggak setiap halte ada. Halte bus Jakarta, tapi kalau CCTV semua ada. Nanti akan ada petugas yang dilatih khusus," jelas bekas Wali Kota Blitar itu.
Djarot Minta Halte TransJakarta Dilengkapi Metal Detector
Tak hanya dilatih menggunakan alat, petugas pengamanan juga diberi pelatihan khusus mengamati gerak-gerik orang. Polisi juga akan dilibatkan dalam pengamanan.
"Jadi pakai itu aja dan ada petugas dilatih khusus. Bukan hanya itu, tapi ada satu petugas yang membantu mengamati gerak gerik orang," ucap dia.
Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono sempat menyatakan segera menyediakam metal detector. Saat ini sudah ada sekitar 1.500 CCTV di 238 Halte Transjakarta. Menurut dia, keberadaan CCTV sudah sangat efektif memantau semua hal yang terjadi di setiap halte.
Gagasan ini muncul pascaledakan di kawasan Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017 malam. Halte TransJakarta Kampung Melayu menjadi salah satu yang terdmpak. Seluruh kaca pecah dan pengoperasian halte terpaksa dihentikan.
Peristiwa nahas itu 'memakan' 16 korban. Sebanyak 5 di antaranya tewas yakni, 3 anggota polisi dan 2 merupakan pelaku bom bunuh diri. Sementara itu 11 korban luka mendapat perawatan intensif dan kondisinya mulai membaik.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT TransJakarta akan memasang alat pemindai metal (
metal detector) di halte-halte TransJakarta. Menurut Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, pengadaan alat tersebut penting demi menjamin keamanan pelanggan.
"Yang sederhana saja, yang dipegang itu saja. Bukan bentuk kotak yang di bandara. Waduh, berat bos, kalau begitu ya dan mahal itu," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 30 Mei 2017.
Djarot mengatakan,
metal detector akan disediakan di beberapa halte TransJakarta. Terutama di halte-halte yang ramai dikunjungi penumpang.
"Tapi enggak setiap halte ada. Halte bus Jakarta, tapi kalau CCTV semua ada. Nanti akan ada petugas yang dilatih khusus," jelas bekas Wali Kota Blitar itu.
Djarot Minta Halte TransJakarta Dilengkapi Metal Detector
Tak hanya dilatih menggunakan alat, petugas pengamanan juga diberi pelatihan khusus mengamati gerak-gerik orang. Polisi juga akan dilibatkan dalam pengamanan.
"Jadi pakai itu aja dan ada petugas dilatih khusus. Bukan hanya itu, tapi ada satu petugas yang membantu mengamati gerak gerik orang," ucap dia.
Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono sempat menyatakan segera menyediakam
metal detector. Saat ini sudah ada sekitar 1.500 CCTV di 238 Halte Transjakarta. Menurut dia, keberadaan CCTV sudah sangat efektif memantau semua hal yang terjadi di setiap halte.
Gagasan ini muncul pascaledakan di kawasan Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017 malam. Halte TransJakarta Kampung Melayu menjadi salah satu yang terdmpak. Seluruh kaca pecah dan pengoperasian halte terpaksa dihentikan.
Peristiwa nahas itu 'memakan' 16 korban. Sebanyak 5 di antaranya tewas yakni, 3 anggota polisi dan 2 merupakan pelaku bom bunuh diri. Sementara itu 11 korban luka mendapat perawatan intensif dan kondisinya mulai membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)