PSBB Total Jilid II Diyakini Sejalan dengan Instruksi Presiden

Jakarta: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali adalah upaya menyelamatkan warga Jakarta dari penularan covid-19. Meskipun ekonomi di Ibu Kota bakal terimbas. "Dalam pertimbangan (Gubernur DKI Jakarta) Anies Baswedan, nilai nyawa warga jauh lebih berharga dari harta-benda," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 September 2020. Ia juga meyakini keputusan tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Senin, 7 September 2020, Presiden menegaskan kesehatan harus menjadi nomor satu. Baca: Tarik Rem Darurat, PSBB DKI Jakarta Kembali Seperti Awal Taufik merasa aneh jika sejumlah menteri, yang notabene anak buah Jokowi, justru menentang kebijakan PSBB. "Sangat tidak elok jika menteri mengambil sikap yang berseberangan dengan Presiden dalam prinsip penanganan covid-19," simpul dia.     Jajaran pembantu Kepala Negara seharusnya mendukung pengetatan PSBB di Ibu Kota. Apalagi, Jakarta adalah barometer nasional. Sejumlah menteri mengkritisi penerapan PSBB total di Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut rem darurat menyebabkan sentimen negatif terhadap pasar modal. Bahkan keputusan ini memengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut keputusan Anies Baswedan yang rencananya diterapkan Senin, 14 September 2020 bakal memengaruhi kinerja industri manufaktur. Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mewanti-wanti Pemprov DKI soal jalur distribusi yang berpotensi terganggu saat PSBB di Jakarta.