medcom.id, Jakarta: CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim berjanji akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada ojek pangkalan yang ingin bergabung di Go-Jek. Sebab, ia menyakini pelayanan yang kurang baik selama ini menjadi penyebab adanya penolakan Go-Jek oleh sejumlah ojek pangkalan.
"Dia sudah sebulan (nunggu). Kesel dia, kenapa enggak diundang. Kenapa ini kita buat rekrutmen masal. This is for you," kata Nadiem kepada wartawan di kepada wartawan di Hall Basket Ball, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Bahkan, Nadiem akan memberikan jalur khusus terhadap ojek pangkalan yang ingin mendaftar menjadi pengemudi Go-Jek. Mereka tak perlu mengantre panjang berpanas-panasan dengan peserta lainnya.
"Ojek pangkalan dapat jalur VIP. Karena bagi saya, layanan ekspres sudah seharusnya diperuntukkan untuk ojek pangkalan. Mereka akan selalu mendapatkan prioritas," tegas Nadiem.
Pernyataan Nadiem itu menjawab banyaknya pendaftar bukan dari latar belakang ojek pangkalan. Rata-rata berasal dari karyawan atau yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Nadiem tidak membantah fenomena itu.
"Ada yang beberapa orang enggak bekerja, sengsara di pekerjaannya dan dibayar UMR, 14-15 jam bekerja sehari. Misi kita membantu siapapun yang butuh," tukas Nadiem.
Kini, Nadiem sudah memiliki pengemudi lebih dari 30 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Termasuk di Jabodetabek.
medcom.id, Jakarta: CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim berjanji akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada ojek pangkalan yang ingin bergabung di Go-Jek. Sebab, ia menyakini pelayanan yang kurang baik selama ini menjadi penyebab adanya penolakan Go-Jek oleh sejumlah ojek pangkalan.
"Dia sudah sebulan (nunggu). Kesel dia, kenapa enggak diundang. Kenapa ini kita buat rekrutmen masal. This is for you," kata Nadiem kepada wartawan di kepada wartawan di Hall Basket Ball, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Bahkan, Nadiem akan memberikan jalur khusus terhadap ojek pangkalan yang ingin mendaftar menjadi pengemudi Go-Jek. Mereka tak perlu mengantre panjang berpanas-panasan dengan peserta lainnya.
"Ojek pangkalan dapat jalur VIP. Karena bagi saya, layanan ekspres sudah seharusnya diperuntukkan untuk ojek pangkalan. Mereka akan selalu mendapatkan prioritas," tegas Nadiem.
Pernyataan Nadiem itu menjawab banyaknya pendaftar bukan dari latar belakang ojek pangkalan. Rata-rata berasal dari karyawan atau yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Nadiem tidak membantah fenomena itu.
"Ada yang beberapa orang enggak bekerja, sengsara di pekerjaannya dan dibayar UMR, 14-15 jam bekerja sehari. Misi kita membantu siapapun yang butuh," tukas Nadiem.
Kini, Nadiem sudah memiliki pengemudi lebih dari 30 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Termasuk di Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)