Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan mengenai adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta. Bahkan hujan berpotensi disertai petir.
"Menurut pantauan kami potensi hujan lebat dan thunderstrom masih akan terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya untuk 3 hingga 7 hari kedepan," ujar Prakirawaan BMKG Maria Klaudiana Djiling saat dihubungi, Kamis, 6 Oktober 2022.
Diana juga menjelaskan bahwa potensi hujan di wilayah DKI Jakarta ini cenderung akan terjadi di siang menuju sore hari. "Daerah, daerah yang rawan terjadi bencana karena cuaca buruk di Jakarta diantaranya adalah Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," ujarnya.
Mengenai penyebab dari cuaca ekstrem yang terjadi ini Diana menerangkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah pengaruh La Nina, Indiana Dipole mode negatif, Madden Jullian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer.
Untuk menanggulangi serta mencegah dampak cuaca ekstrem yang melanda DKI Jakarta ini Diana menyarankan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca ekstrim dari kanal resmi dan media sosial BMKG, serta terus mengedukasi diri atas kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sedangkan BMKG sendiri memastikan telah berkoordinasi senang Pemda, BNPB, dan BPBD terkait dengan pencegahan dan penanggulangan dampak cuaca ekstrim di Jakarta.
(Fadhilla Syarafina)
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) memberikan peringatan mengenai adanya potensi
cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta. Bahkan hujan berpotensi disertai petir.
"Menurut pantauan kami potensi hujan lebat dan thunderstrom masih akan terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya untuk 3 hingga 7 hari kedepan," ujar Prakirawaan BMKG Maria Klaudiana Djiling saat dihubungi, Kamis, 6 Oktober 2022.
Diana juga menjelaskan bahwa potensi
hujan di wilayah
DKI Jakarta ini cenderung akan terjadi di siang menuju sore hari. "Daerah, daerah yang rawan terjadi bencana karena cuaca buruk di Jakarta diantaranya adalah Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," ujarnya.
Mengenai penyebab dari cuaca ekstrem yang terjadi ini Diana menerangkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah pengaruh La Nina, Indiana Dipole mode negatif, Madden Jullian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer.
Untuk menanggulangi serta mencegah dampak cuaca ekstrem yang melanda DKI Jakarta ini Diana menyarankan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca ekstrim dari kanal resmi dan media sosial BMKG, serta terus mengedukasi diri atas kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sedangkan BMKG sendiri memastikan telah berkoordinasi senang Pemda, BNPB, dan BPBD terkait dengan pencegahan dan penanggulangan dampak cuaca ekstrim di Jakarta.
(
Fadhilla Syarafina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)