medcom.id, Jakarta: Tempat penampungan sementara (TPS) korban kebakaran Blok I dan Blok II Pasar Senen sudah hampir selesai dikerjakan. Pedagang yang dulunya berjualan di Blok I dan II sudah bisa menempati kios yang dipersiapkan pengelola.
Koordinator Trade Center PT Pembangunan Jaya Real Property Edi Santoso mengatakan, pengerjaan TPS sudah hampir 100 persen. Pihaknya sudah menyerahkan kunci kepada korban yang mengikuti tahap undian penempatan kios.
"Kalau TPS sudah selesai, mulai dari Selasa, Rabu dan hari ini proses penerimaan kunci sudah dimulai. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka sudah bisa pindah dan mulai berusaha," kata Edi saat dihubungi Metrotvnews.com, Kamis 9 Maret 2017.
Pantauan Metrotvnews.com, mayoritas TPS yang berada di lantai 1 dan 2 Blok V terlihat sudah bisa ditempati para pedagang. Hanya terlihat beberapa aktivitas perbaikan bersifat finishing oleh petugas, seperti membuat garis pembatas lapak yang digunakan pedagang untuk memajang barang dagangan.
Di lantai satu, pihak pengelola telah menyediakan puluhan kios dengan ukuran 2X2 meter. Nantinya, lantai dasar akan diisi oleh pedagang yang menjual elektronik, tekstil, gordin, emas, sepatu, kacamata, pakaian jadi, alat tulis, alat olah raga, kosmetik, obat mainan, bordir serta aksesoris.
Sementara di lantai dua, pengelola hanya membangun sebagian area dengan kios. Pada bagian depan, pengelola pasar menyediakan lahan terbuka untuk mendirikan pajangannya dengan ukuran 130X130 sentimeter.
Edi menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan 596 TPS. Jumlah TPS yang disediakan tak sebanyak kios yang terbakar pada 19 Januari 2017, yaitu 1.116 kios.
Meskipun begitu, Edi meyakini seluruh pemilik kios yang menjadi korban mendapatkan TPS yang telah disediakan. Pihaknya berusaha membagi TPS agar seluruh pedagang mendapatkan kios di lantai satu dan dua Blok V.
"Kalau ada yang punya 10 (kios) kita kasih dua, ada yang punya 16 kios kita kasih empat. Jadi kita usahakan seluruh pedagang mendapatkan tempat," ungkap dia.
Edi meyakini berbagai langkah sudah dilakukan, seperti mendata pemiliki kios yang menjadi korban. Sehingga, mayoritas pedagang yang berjualan di pinggir jalan bisa menempati TPS yang telah disediakan.
Edi menyampaikan, pendataan yang dilakukan juga bertujuan meminimalisir pedagang yang tidak terdaftar menempati kios yang telah disediakan. Diyakini, jika ada pihak ilegal menempati kios bisa diketahui dengan cepat.
"Kita punya database, kita punya data pedagang yang akan menempati kios. Jadi setelah kebakaran kita melakukan pendataan ulang, khususnya nomor telepon. Sehingga kita dapat segera komunikasi dengan pedagang jika ada informasi," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Tempat penampungan sementara (TPS) korban kebakaran Blok I dan Blok II Pasar Senen sudah hampir selesai dikerjakan. Pedagang yang dulunya berjualan di Blok I dan II sudah bisa menempati kios yang dipersiapkan pengelola.
Koordinator Trade Center PT Pembangunan Jaya Real Property Edi Santoso mengatakan, pengerjaan TPS sudah hampir 100 persen. Pihaknya sudah menyerahkan kunci kepada korban yang mengikuti tahap undian penempatan kios.
"Kalau TPS sudah selesai, mulai dari Selasa, Rabu dan hari ini proses penerimaan kunci sudah dimulai. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka sudah bisa pindah dan mulai berusaha," kata Edi saat dihubungi Metrotvnews.com, Kamis 9 Maret 2017.
Pantauan
Metrotvnews.com, mayoritas TPS yang berada di lantai 1 dan 2 Blok V terlihat sudah bisa ditempati para pedagang. Hanya terlihat beberapa aktivitas perbaikan bersifat finishing oleh petugas, seperti membuat garis pembatas lapak yang digunakan pedagang untuk memajang barang dagangan.
Di lantai satu, pihak pengelola telah menyediakan puluhan kios dengan ukuran 2X2 meter. Nantinya, lantai dasar akan diisi oleh pedagang yang menjual elektronik, tekstil, gordin, emas, sepatu, kacamata, pakaian jadi, alat tulis, alat olah raga, kosmetik, obat mainan, bordir serta aksesoris.
Sementara di lantai dua, pengelola hanya membangun sebagian area dengan kios. Pada bagian depan, pengelola pasar menyediakan lahan terbuka untuk mendirikan pajangannya dengan ukuran 130X130 sentimeter.
Edi menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan 596 TPS. Jumlah TPS yang disediakan tak sebanyak kios yang terbakar pada 19 Januari 2017, yaitu 1.116 kios.
Meskipun begitu, Edi meyakini seluruh pemilik kios yang menjadi korban mendapatkan TPS yang telah disediakan. Pihaknya berusaha membagi TPS agar seluruh pedagang mendapatkan kios di lantai satu dan dua Blok V.
"Kalau ada yang punya 10 (kios) kita kasih dua, ada yang punya 16 kios kita kasih empat. Jadi kita usahakan seluruh pedagang mendapatkan tempat," ungkap dia.
Edi meyakini berbagai langkah sudah dilakukan, seperti mendata pemiliki kios yang menjadi korban. Sehingga, mayoritas pedagang yang berjualan di pinggir jalan bisa menempati TPS yang telah disediakan.
Edi menyampaikan, pendataan yang dilakukan juga bertujuan meminimalisir pedagang yang tidak terdaftar menempati kios yang telah disediakan. Diyakini, jika ada pihak ilegal menempati kios bisa diketahui dengan cepat.
"Kita punya database, kita punya data pedagang yang akan menempati kios. Jadi setelah kebakaran kita melakukan pendataan ulang, khususnya nomor telepon. Sehingga kita dapat segera komunikasi dengan pedagang jika ada informasi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)