medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu telah mengajukan permohonan perbaikan gedung sekolah rusak, termasuk SMK 61 Pulau Tidung yang ambruk sejak 2015. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menilai perbaikan gedung sekolah harus disegerakan.
"Jawabannya 2017, mereka bilang belum prioritas," kata Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo kepada Metrotvnews.com, Kamis (24/3/2016).
Budi menilai, seharusnya perbaikan secara menyeluruh bangunan sekolah yang rusak, terutama SMK 61 Pulau Tidung dan SD 01 Pulau Kelapa menjadi prioritas utama. Ia mengaku kesal karena kondisi sekolah sudah tak layak.
SMK 61 Pulau Tidung yang ambruk dan menyebabkan seorang guru terluka itu telah retak di berbagai tempat. Perbaikan total untuk fondasi, dinding, dan tiang utama pun telah diajukan.
"Saya juga sudah kirim gambar, dari awal itu kita kasih tau," tambah Budi.
Alih-alih menjadikan perbaikan sekolah sebagai prioritas, Pemprov DKI Jakarta justru membangun asrama siswa di dekat bangunan SMK 61 Pulau Tidung. Budi mengaku bingung karena yang seharusnya diutamakan ialah perbaikan sekolah.
"Menurut saya tidak terlalu penting, karena lebih penting sekolahnya. Ini saja asrama yang lama tidak terpakai," tegas Budi.
Ada dua sekolah menengah atas, empat sekolah menengah pertama, dan tiga belas sekolah dasar di Kepulauan Seribu. Budi memerintahkan Suku Dinas Perumahan Kepulauan Seribu mengaudit kelayakan bangunan yang telah berumur lebih dari tujuh tahun.
"Terutama sekolah dan puskesmas. Karena kan tingkat korosinya di Kepulauan Seribu kan tinggi. Keroposnya gitu loh, usia bangunan memang lebih cepat rusak dari bangunan yang ada di darat," ucap Budi.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu telah mengajukan permohonan perbaikan gedung sekolah rusak, termasuk SMK 61 Pulau Tidung yang ambruk sejak 2015. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menilai perbaikan gedung sekolah harus disegerakan.
"Jawabannya 2017, mereka bilang belum prioritas," kata Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo kepada Metrotvnews.com, Kamis (24/3/2016).
Budi menilai, seharusnya perbaikan secara menyeluruh bangunan sekolah yang rusak, terutama SMK 61 Pulau Tidung dan SD 01 Pulau Kelapa menjadi prioritas utama. Ia mengaku kesal karena kondisi sekolah sudah tak layak.
SMK 61 Pulau Tidung yang ambruk dan menyebabkan seorang guru terluka itu telah retak di berbagai tempat. Perbaikan total untuk fondasi, dinding, dan tiang utama pun telah diajukan.
"Saya juga sudah kirim gambar, dari awal itu kita kasih tau," tambah Budi.
Alih-alih menjadikan perbaikan sekolah sebagai prioritas, Pemprov DKI Jakarta justru membangun asrama siswa di dekat bangunan SMK 61 Pulau Tidung. Budi mengaku bingung karena yang seharusnya diutamakan ialah perbaikan sekolah.
"Menurut saya tidak terlalu penting, karena lebih penting sekolahnya. Ini saja asrama yang lama tidak terpakai," tegas Budi.
Ada dua sekolah menengah atas, empat sekolah menengah pertama, dan tiga belas sekolah dasar di Kepulauan Seribu. Budi memerintahkan Suku Dinas Perumahan Kepulauan Seribu mengaudit kelayakan bangunan yang telah berumur lebih dari tujuh tahun.
"Terutama sekolah dan puskesmas. Karena kan tingkat korosinya di Kepulauan Seribu kan tinggi. Keroposnya gitu loh, usia bangunan memang lebih cepat rusak dari bangunan yang ada di darat," ucap Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)