PABRIK TAHU BERFORMALIN: Sejumlah pekerja menunjukan proses pembuatan tahu berformalin saat penggerebekan pabrik tahu berformalin di Jalan Kampung Sawah Desa Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Rabu (22/4).--MI/Bary
PABRIK TAHU BERFORMALIN: Sejumlah pekerja menunjukan proses pembuatan tahu berformalin saat penggerebekan pabrik tahu berformalin di Jalan Kampung Sawah Desa Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Rabu (22/4).--MI/Bary

Ini Alasan Siti Nekat Campur Formalin pada Tahu Buatannya

Ilham wibowo • 04 Desember 2015 14:11
 medcom.id, Jakarta: Siti Maidah, 30, pemilik pabrik tahu berformalin di Bekasi, mengaku menggunakan formalin agar produk tahu bertahan lama. Sebab, tahu biasa hanya bertahan beberapa hari.
 
"Saya pernah coba zat lain, hasilnya nihil," tutur Siti di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/12/2015)
 
Siti mengatakan, bila tidak menggunakan formalin, dirinya banyak dikomplain pedagang di pasar. Ia berdalih, tahu biasa akan cepat rusak saat diantarkan ke pasar.

"Hari ini buat, dikirim ke pasar pada malam hari. Kemudian besok baru ke pasar. Mereka (pedagang) hanya ingin tahu dengan kualitas baik," paparnya.
 
Siti mendapatkan ilmu mengawetkan tahu dengan formalin dari perajin lain. Ia menyesalkan, mengapa hanya dirinya yang ditangkap. "Semua penjual tahu di Jabodetabek pakai formalin. Silakan test semuanya," imbuh Siti.
 
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Mujiono mengimbau, masyarakat lebih berhati-hati memilih atau membeli tahu di pasaran.
 
"Tahu berformalin itu lebih kenyal, lebih mengkilat, dan dapat bertahan hingga 15 hari tidak pada umunya yang hanya satu dua hari," ucapnya. "Kalau untuk rasa memang tetap sama, tapi untuk aromanya pasti akan lebih menusuk."
 
Untuk ke depan, lanjut Mujiono, pihaknya tidak hanya akan merazia di sejumlah pasar tradisional untuk mencari penjual makanan berformalin. Namun, juga mencari produsen atau pabrik yang membuatnya.
 
"Tidak hanya merazia pasar, tetapi kami akan fokus mencari sumbernya yaitu pabrik. Biar dihilangkan semua," pungkas Mujiono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan