medcom.id, Jakarta: Pengelola gedung yang ada di Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H. Thamrin masih bimbang membongkar pagar gedung. Alasannya, faktor keamanan.
"Daerah Sudirman - Thamrin ini protokol dan pusat kota. Sering dilalui massa saat demo dan kegiatan lainnya. Pemerintah seharusnya concern soal keamanan gedung juga," kata Manager Building Sona Topas, Rio Wardhana kepada Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Selain soal keamanan, pemerintah harus perhatikan kenyamanan pedestrian. Aturan untuk memastikan trotoar tidak diserobot pengendara motor diperlukan.
Baca: Kabar Pelebaran Trotoar Sudirman-Thamrin Melegakan
"Semakin lebar trotoar, semakin besar kemungkinan motor masuk ke situ. Bagaimana cara pemerintah menanggulangi hal itu?," kata Rio.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membujuk pengelola gedung di kawasan Sudirman-Thamrin membongkar pagarnya untuk keperluan penataan pedestrian di pusat bisnis Ibu Kota itu.
Pembongkaran pagar gedung perkantoran menjadi agenda yang akan direalisasikan sebelum Djarot lengser dari kursi gubernur.
"Sosialisasi dulu pada mereka (pengelola gedung), makanya tanggal 8 Oktober 2017 kita lakukan pencanangan untuk penataan trotoar Sudirman-Thamrin," kata Djarot usai peresmian puskesmas di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 4 Oktober 2017.
Baca: Groundbreaking Perluasan Trotoar Semanggi-HI Digelar Oktober
Menurut Djarot, pedestrian akan lebih nyaman berjalan di trotoar setelah pagar dibongkar. Dia yakin, pembongkaran pagar tak membuat keamanan berkurang.
Dia menjelaskan, selain kamera pengawas, sebagaian besar gedung perkantoran di jalan Sudirman-Thamrin dilengkapi pengamanan ekstra. "Tentu di samping trotoar besar, tidak ada pagar-pagar itu juga tetap aman, bahkan sebagian besar di gedung-gedung itu ada metal detector," kata Djarot.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ObzWjagk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pengelola gedung yang ada di Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H. Thamrin masih bimbang membongkar pagar gedung. Alasannya, faktor keamanan.
"Daerah Sudirman - Thamrin ini protokol dan pusat kota. Sering dilalui massa saat demo dan kegiatan lainnya. Pemerintah seharusnya
concern soal keamanan gedung juga," kata Manager Building Sona Topas, Rio Wardhana kepada
Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Selain soal keamanan, pemerintah harus perhatikan kenyamanan pedestrian. Aturan untuk memastikan trotoar tidak diserobot pengendara motor diperlukan.
Baca:
Kabar Pelebaran Trotoar Sudirman-Thamrin Melegakan
"Semakin lebar trotoar, semakin besar kemungkinan motor masuk ke situ. Bagaimana cara pemerintah menanggulangi hal itu?," kata Rio.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membujuk pengelola gedung di kawasan Sudirman-Thamrin membongkar pagarnya untuk keperluan penataan pedestrian di pusat bisnis Ibu Kota itu.
Pembongkaran pagar gedung perkantoran menjadi agenda yang akan direalisasikan sebelum Djarot lengser dari kursi gubernur.
"Sosialisasi dulu pada mereka (pengelola gedung), makanya tanggal 8 Oktober 2017 kita lakukan pencanangan untuk penataan trotoar Sudirman-Thamrin," kata Djarot usai peresmian puskesmas di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 4 Oktober 2017.
Baca:
Groundbreaking Perluasan Trotoar Semanggi-HI Digelar Oktober
Menurut Djarot, pedestrian akan lebih nyaman berjalan di trotoar setelah pagar dibongkar. Dia yakin, pembongkaran pagar tak membuat keamanan berkurang.
Dia menjelaskan, selain kamera pengawas, sebagaian besar gedung perkantoran di jalan Sudirman-Thamrin dilengkapi pengamanan ekstra. "Tentu di samping trotoar besar, tidak ada pagar-pagar itu juga tetap aman, bahkan sebagian besar di gedung-gedung itu ada metal detector," kata Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
