Jakarta: Viral di media sosial X, diduga organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar acara berkedok Metamorfoshow di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Warganet ramai mengecam kegiatan yang digelar di Teater Tanah Airku, TMII, Jakarta Timur itu.
Salah satu pengecaman disampaikan pemilik akun X, @chanzyeolk. Menurutnya, kegiatan HTI itu digelar Sabtu, 17 Februari 2024.
"Entah ini sudah yang kesekian kalinya kelompok berbahaya ini HTI lolos dalam menyelenggarakan kegiatan mereka. Berkedok dengan "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah" 1200 anak muda di cuci otaknya oleh mereka," demikian narasi akun tersebut seperti dilihat Medcom.id, Jumat, 23 Februari 2024.
Dia menarasikan 1.200 anak muda dicuci pikirannya selama berjam-jam di Teater Tanah Airku TMII mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Dengan kedok acara bertema "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah".
"Ngeri ini deh, pemerintah ke mana?," kicau akun itu.
Kegiatan disebut dihadiri langsung oleh Ismail Yusanto, mantan juru bicara (jubir) HTI; Aab El Karami Konten Kreator HTI; M Ihsan Akbar, Influencer Gen Z HTI, Akhmad Adiasta selaku narrator, producer Dokusinema Sejarah Islam "Jejak Khilafah di Nusantara" dan aktivis-HTI lainnya.
"Saya enggak habis pikir, bisa-bisanya acara HTI bisa lolos? Apa ada pembiaran?? Apa mungkin memang pemerintah kecolongan lagi? Semoga saja segera ada tindakan sebelum terlambat," cuit akun itu.
Penjelasan TMII
Manajemen TMII memberikan penjelasan terkait informasi yang viral itu. TMII menyatakan bahwa penyelenggara acara yang bertajuk "Metamorfoshow: It's Time to be One Ummah", mengajukan permohonan kegiatan untuk memperingati Isra Mi'raj di Teater Tanah Airku pada 7 Februari 2024. Dalam pengajuan itu, panita juga mengajukan permohonan untuk mendapatkan free pass dan shuttle.
"Terkait permohonan free pass ini manajemen TMII tidak mengabulkan dan tetap berbayar sesuai ketentuan," kata Kepala Seksi Humas TMII, Novera Mayang, dalam keterangan tertulisnya.
TMII mengatakan pengelolaan Teater Tanah Airku berada di tangan pihak ketiga. Sehingga, ketika pengajuan berkegiatan diterima, manajemen langsung berkoordinasi dengan Polsek Cipayung terkait izin keramaian pada 9 Februari 2024.
"Dengan tembusan kepada Kapolres Metro Jakarta Timur dan Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Timur perihal acara peringatan Isra Mi’raj 1445 H di Gedung Teater Tanah Airku TMII," ujarnya.
Mayang mengatakan terkait konten dan substansi dari kegiatan sepenuhnya ada di tangan penyelenggara. Dia menekankan TMII hanya pengelola kawasan.
Kemudian, Mayang menyebut saat acara berlangsung tidak terdapat atribut yang terpasang di area luar Gedung Teater Tanah Airku. Selain itu, juga tidak ada gangguan kondusivitas keamanan dan kenyamanan pengunjung TMII lainnya. Meski begitu, Mayang memastikan manajeman TMII berkoordinasi dengan kepolisian.
"Saat ini pihak kepolisian sedang berkoordinasi bersama Manajemen TMII untuk melakukan investigasi," tuturnya.
Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia sudah dibubarkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 2017. Organisasi itu dinilai bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Jakarta: Viral di media sosial X, diduga organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar acara berkedok Metamorfoshow di
Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Warganet ramai mengecam kegiatan yang digelar di Teater Tanah Airku, TMII, Jakarta Timur itu.
Salah satu pengecaman disampaikan pemilik akun X,
@chanzyeolk. Menurutnya, kegiatan HTI itu digelar Sabtu, 17 Februari 2024.
"Entah ini sudah yang kesekian kalinya kelompok berbahaya ini HTI lolos dalam menyelenggarakan kegiatan mereka. Berkedok dengan
"Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah" 1200 anak muda di cuci otaknya oleh mereka," demikian narasi akun tersebut seperti dilihat
Medcom.id, Jumat, 23 Februari 2024.
Dia menarasikan 1.200 anak muda dicuci pikirannya selama berjam-jam di Teater Tanah Airku
TMII mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Dengan kedok acara bertema "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah".
"Ngeri ini deh, pemerintah ke mana?," kicau akun itu.
Kegiatan disebut dihadiri langsung oleh Ismail Yusanto, mantan juru bicara (jubir) HTI; Aab El Karami Konten Kreator HTI; M Ihsan Akbar, Influencer Gen Z HTI, Akhmad Adiasta selaku narrator, producer Dokusinema Sejarah Islam "Jejak Khilafah di Nusantara" dan aktivis-HTI lainnya.
"Saya enggak habis pikir, bisa-bisanya acara HTI bisa lolos? Apa ada pembiaran?? Apa mungkin memang pemerintah kecolongan lagi? Semoga saja segera ada tindakan sebelum terlambat," cuit akun itu.
Penjelasan TMII
Manajemen TMII memberikan penjelasan terkait informasi yang viral itu. TMII menyatakan bahwa penyelenggara acara yang bertajuk "Metamorfoshow: It's Time to be One Ummah", mengajukan permohonan kegiatan untuk memperingati Isra Mi'raj di Teater Tanah Airku pada 7 Februari 2024. Dalam pengajuan itu, panita juga mengajukan permohonan untuk mendapatkan free pass dan shuttle.
"Terkait permohonan free pass ini manajemen TMII tidak mengabulkan dan tetap berbayar sesuai ketentuan," kata Kepala Seksi Humas TMII, Novera Mayang, dalam keterangan tertulisnya.
TMII mengatakan pengelolaan Teater Tanah Airku berada di tangan pihak ketiga. Sehingga, ketika pengajuan berkegiatan diterima, manajemen langsung berkoordinasi dengan Polsek Cipayung terkait izin keramaian pada 9 Februari 2024.
"Dengan tembusan kepada Kapolres Metro Jakarta Timur dan Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Timur perihal acara peringatan Isra Mi’raj 1445 H di Gedung Teater Tanah Airku TMII," ujarnya.
Mayang mengatakan terkait konten dan substansi dari kegiatan sepenuhnya ada di tangan penyelenggara. Dia menekankan TMII hanya pengelola kawasan.
Kemudian, Mayang menyebut saat acara berlangsung tidak terdapat atribut yang terpasang di area luar Gedung Teater Tanah Airku. Selain itu, juga tidak ada gangguan kondusivitas keamanan dan kenyamanan pengunjung TMII lainnya. Meski begitu, Mayang memastikan manajeman TMII berkoordinasi dengan kepolisian.
"Saat ini pihak kepolisian sedang berkoordinasi bersama Manajemen TMII untuk melakukan investigasi," tuturnya.
Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia sudah dibubarkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 2017. Organisasi itu dinilai bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)