Jakarta: Motif satu keluarga bunuh diri dengan melompat dari rooftop apartemen Teluk Intan, Penjaringan, belum diketahui. Polisi membeberkan temuan awal, salah satunya korban berinisial AEL, 52, yang merupakan istri sempat berdoa di klenteng apartemen sebelum terjun.
"Karena di atas itu klenteng, pintu atas itu enggak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian, di Mapolres Jakarta Utara, Senin, 18 Maret 2023.
Menurutnya, ada satu penjaga klenteng bernama Akong, yang melihat istri korban melakukan sembahyang. Namun ia tak menyangka usai berdoa, keempat korban langsung terjun.
"Yang di sana petugasnya hanya jaga lilin, bersihkan, dia tidak melihat sampai ke taman. Kan ada dua bagian, sebelah kiri klenteng sebelah kanan taman. Dia tidak melihat ke sana karena posisi korban loncat itu di daerah taman. Sebelum ke kanan, istrinya itu berdoa dulu di klenteng, anaknya tunggu di kursi," kata Hady.
Klenteng tersebut berada tepat di lokasi terakhir keempat korban melompat. Klenteng berada di rooftop apartemen lantai 22.
Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, korban dulunya merupakan pengusaha kapal penangkap ikan. Namun saat pandemi, usaha pun bangkrut. Polisi masih belum mengonfirmasi apakah hal itu menjadi motif bunuh diri sekeluarga yang dilakukan.
"Terkait isu pinjol itu saya belum bisa jawab, karena pinjol apa dulu nih, handphone nya saja tidak bisa dibuka kan (rusak akibat jatuh)," tutupnya.
Jakarta: Motif satu keluarga bunuh diri dengan melompat dari
rooftop apartemen Teluk Intan, Penjaringan, belum diketahui. Polisi membeberkan temuan awal, salah satunya korban berinisial AEL, 52, yang merupakan istri sempat berdoa di klenteng apartemen sebelum terjun.
"Karena di atas itu klenteng, pintu atas itu enggak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian, di Mapolres
Jakarta Utara, Senin, 18 Maret 2023.
Menurutnya, ada satu penjaga klenteng bernama Akong, yang melihat istri korban melakukan sembahyang. Namun ia tak menyangka usai berdoa, keempat korban langsung terjun.
"Yang di sana petugasnya hanya jaga lilin, bersihkan, dia tidak melihat sampai ke taman. Kan ada dua bagian, sebelah kiri klenteng sebelah kanan taman. Dia tidak melihat ke sana karena posisi korban loncat itu di daerah taman. Sebelum ke kanan, istrinya itu berdoa dulu di klenteng, anaknya tunggu di kursi," kata Hady.
Klenteng tersebut berada tepat di lokasi terakhir keempat korban melompat. Klenteng berada di
rooftop apartemen lantai 22.
Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, korban dulunya merupakan pengusaha kapal penangkap ikan. Namun saat pandemi, usaha pun bangkrut. Polisi masih belum mengonfirmasi apakah hal itu menjadi motif
bunuh diri sekeluarga yang dilakukan.
"Terkait isu pinjol itu saya belum bisa jawab, karena pinjol apa dulu nih, handphone nya saja tidak bisa dibuka kan (rusak akibat jatuh)," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)