medcom.id, Jakarta: Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan keberadaan simpang susun semanggi hanya menata persimpangan untuk mengurangi kemacetan. Jika pemerintah ingin melakukan penataan secara menyeluruh tentu bukan hanya itu.
Menurut Yayat, yang menjadi perhatian pemerintah kemudian setelah membangun infrastruktur dan segala jenis transportasi publik adalah bagaimana mereduksi jumlah pengguna angkutan pribadi agar beralih ke angkutan umum.
"Selain public transport juga harus diikuti penataan pedestrianya. Karena itu akan mendorong orang untuk naik angkutan umum. Sekarang tinggal seberapa besar kontribusi yang bisa diawasi ketika ada simpang susun ini," kata Yayat, dalam Selamat Pagi Indonesia, Jumat 18 Agustus 2017.
Yayat mencontohkan jika kemudian simpang susun semanggi mampu mengurangi kepadatan kendaraan hingga 30 persen, tentu kontribusi pembangunan underpass seperti di Kuningan juga harus bisa mengurangi kepadatan. Jika itu efektif, hal yang sama juga akan terjadi di titik-titik lain seperti di Pancoran.
Yayat mengatakan ketika pilihan alternatif jalan yang ditawarkan semakin banyak, tentu jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota tidak hanya terkonsentrasi di sekitar Semanggi saja.
"Makanya untuk mengurangi beban secara menyeluruh, harus ada konsep redistribusi fungsi. Membagi peran, jangan hanya di situ dan bisa juga memindahkan perkantoran di zona-zona wilayah yang bangkitan lalu lintasnya tidak begitu tinggi," katanya.
Menurut Yayat, masyarakat menaruh harapan adanya moda transportasi seperti LRT dan MRT bisa mengubah struktur ruang di Jakarta. Efektifitas dan kemudahan layanan bisa membuat orang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"Jadi pembangunan TOD (transit oriented development) menjadi skala prioritas. Kalau bisa, mensinergikan juga kepentingan masyarakat kalangan atas hingga bawah jadi ketika kantor kita ada TOD dan rumah kita tak jauh dari situ orang akan berpikir lebih mudah menggunakan public transport ketimbang kendaraan pribadi," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan keberadaan simpang susun semanggi hanya menata persimpangan untuk mengurangi kemacetan. Jika pemerintah ingin melakukan penataan secara menyeluruh tentu bukan hanya itu.
Menurut Yayat, yang menjadi perhatian pemerintah kemudian setelah membangun infrastruktur dan segala jenis transportasi publik adalah bagaimana mereduksi jumlah pengguna angkutan pribadi agar beralih ke angkutan umum.
"Selain
public transport juga harus diikuti penataan pedestrianya. Karena itu akan mendorong orang untuk naik angkutan umum. Sekarang tinggal seberapa besar kontribusi yang bisa diawasi ketika ada simpang susun ini," kata Yayat, dalam
Selamat Pagi Indonesia, Jumat 18 Agustus 2017.
Yayat mencontohkan jika kemudian simpang susun semanggi mampu mengurangi kepadatan kendaraan hingga 30 persen, tentu kontribusi pembangunan
underpass seperti di Kuningan juga harus bisa mengurangi kepadatan. Jika itu efektif, hal yang sama juga akan terjadi di titik-titik lain seperti di Pancoran.
Yayat mengatakan ketika pilihan alternatif jalan yang ditawarkan semakin banyak, tentu jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota tidak hanya terkonsentrasi di sekitar Semanggi saja.
"Makanya untuk mengurangi beban secara menyeluruh, harus ada konsep redistribusi fungsi. Membagi peran, jangan hanya di situ dan bisa juga memindahkan perkantoran di zona-zona wilayah yang bangkitan lalu lintasnya tidak begitu tinggi," katanya.
Menurut Yayat, masyarakat menaruh harapan adanya moda transportasi seperti LRT dan MRT bisa mengubah struktur ruang di Jakarta. Efektifitas dan kemudahan layanan bisa membuat orang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"Jadi pembangunan TOD (transit oriented development) menjadi skala prioritas. Kalau bisa, mensinergikan juga kepentingan masyarakat kalangan atas hingga bawah jadi ketika kantor kita ada TOD dan rumah kita tak jauh dari situ orang akan berpikir lebih mudah menggunakan
public transport ketimbang kendaraan pribadi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)