medcom.id, Bekasi: Rian Riawan, bocah 10 tahun, terkena peluru nyasar saat bermain playstation (PS) dengan teman-temannya. Peristiwa terjadi di rumah kontrakannya di Jalan Gamprit 2, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
Rian tiba-tiba merintih kesakitan sambil memegangi punggung. Lina Marlinah, 38, tetangga Rian, mengatakan, setelah kejadian, ibu korban yang sedang menjahit kaget mendengar teriakan dan tangisan Rian.
"Rian lagi main PS, ibunya di belakang sedang jahit. Tiba-tiba Rian nangis saat tahu punggung kirinya berdarah," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (16/5/2015).
Menurut Lina, tetangga sekitar menduga kuat punggung Rian berdarah akibat terkena peluru. Sebab, tidak ada teman-teman sepermainannya terlihat melukai Rian. "Peluru itu sepertinya datang dari arah atap rumah keluarga Rian," jelasnya.
Menurut Lina, ibu korban tak sempat mendengar suara letupan apa pun. Hal ini disebabkan oleh suara mesin jahit yang tengah dioperasikan ibu Rian amat keras. "Padahal anak-anak yang ada di lingkungan tersebut mengaku mendengar suara letupan," ujarnya.
Begitu mengetahui punggung Rian berlumuran darah, ibu Rian, panik dan meminta bantuan pada warga. Rian pun sempat mendapat pertolongan dari warga. Akan tetapi karena khawatir dengan darah Rian yang tak kunjung berhenti, akhirnya Rian pun dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Rian dalam keadaan sadar saat dibawa. Orang tuanya pun ikut mendampingi ke sana," lanjutnya.
Iqbal, teman Rian main PS, mengaku kaget ketika Rian merintih kesakitan. Sebab, saat itu mereka tengah fokus bermain PS.
"Dia nangis tiba-tiba, tahu-tahunya punggung Rian berdarah, ngakunya kayak dipukul setan, saya di dalam rumah tak dengar suara ledakan, tapi temen-temen di luar ngaku dengar," tukasnya.
medcom.id, Bekasi: Rian Riawan, bocah 10 tahun, terkena peluru nyasar saat bermain playstation (PS) dengan teman-temannya. Peristiwa terjadi di rumah kontrakannya di Jalan Gamprit 2, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
Rian tiba-tiba merintih kesakitan sambil memegangi punggung. Lina Marlinah, 38, tetangga Rian, mengatakan, setelah kejadian, ibu korban yang sedang menjahit kaget mendengar teriakan dan tangisan Rian.
"Rian lagi main PS, ibunya di belakang sedang jahit. Tiba-tiba Rian nangis saat tahu punggung kirinya berdarah," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (16/5/2015).
Menurut Lina, tetangga sekitar menduga kuat punggung Rian berdarah akibat terkena peluru. Sebab, tidak ada teman-teman sepermainannya terlihat melukai Rian.
"Peluru itu sepertinya datang dari arah atap rumah keluarga Rian," jelasnya.
Menurut Lina, ibu korban tak sempat mendengar suara letupan apa pun. Hal ini disebabkan oleh suara mesin jahit yang tengah dioperasikan ibu Rian amat keras. "Padahal anak-anak yang ada di lingkungan tersebut mengaku mendengar suara letupan," ujarnya.
Begitu mengetahui punggung Rian berlumuran darah, ibu Rian, panik dan meminta bantuan pada warga. Rian pun sempat mendapat pertolongan dari warga. Akan tetapi karena khawatir dengan darah Rian yang tak kunjung berhenti, akhirnya Rian pun dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Rian dalam keadaan sadar saat dibawa. Orang tuanya pun ikut mendampingi ke sana," lanjutnya.
Iqbal, teman Rian main PS, mengaku kaget ketika Rian merintih kesakitan. Sebab, saat itu mereka tengah fokus bermain PS.
"Dia nangis tiba-tiba, tahu-tahunya punggung Rian berdarah, ngakunya kayak dipukul setan, saya di dalam rumah tak dengar suara ledakan, tapi temen-temen di luar ngaku dengar," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
