medcom.id, Jakarta: Anak Sungai Ciliwung di belakang Gedung Lindeteves Trade Centre (LTC) Glodok, Mangga Besar, Jakarta Barat, mendadak jadi pusat perhatian masyarakat. Pasalnya, air di kali itu tampak lebih bersih daripada air kali lain di Ibu Kota.
Bersihnya air anak kali Ciliwung di belakang Gedung LTC berkat kerja keras Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Sayangnya, masih saja ada warga yang membuang sampah ke sungai.
Setiap hari, empat PPSU membersihkan aliran anak Sungai Ciliwung di belakang LTC Glodok. "Masih ada warga yang belum sadar diri, tidak peduli kebersihan," kata Andi, 35, anggota PPSU, kepada Metrotvnews.com, Kamis (19/5/2016).
Anak bermain di kali belakang LTC Glodok, Jakarta Barat, Kamis 19 Mei 2016. Foto: MTVN/Wanda Indana
Andi berusaha sabar menyikapi perilaku warga membuang sampah sembarangan. Dia berharap aturan denda ditegakkan bagi pembuang sampah sembarangan.
"Sampah banyak dari (Sungai) Ciliwung di Gajah Mada. Di sana juga ada petugasnya. Jadi, memang harus dibersihkan setiap hari, karena masyarakat juga buang sampah setiap hari," ujar Andi.
Setiap hari, PPSU melaporkan kondisi kali di belakang LTC Glodok ke atasan. Mulyadi, 47, PPSU lainnya, sesekali mengambil gambar menggunakan kamera telepon genggam. "Buat laporan. Sungai harus dikontrol dari pagi sampai malam," ujar dia.
Petugas PPSU membersihkan saluran air di Kemang, Jakarta Selatan, Senin 29 Februari 2016. Foto: MI/Galih Pradipta
Di tengah kesibukan PPSU, puluhan anak kecil berenang di anak Sungai Ciliwung belakang LTC Glodok. Keseruan anak-anak menjadi tontonan warga dan pengunjung LTC Glodok. Banyak yang mengabadikan aktivitas anak di anak Sungai Ciliwung.
Akbar, 9, mengaku senang berenang di anak Sungai Ciliwung ini. "Dulu sungainya hitam dan bau. Kalau sekarang sudah bersih, arusnya deras," kata siswa kelas 4 SDN 15 Pagi itu.
Juli Hadi, 61, Wakil RW 04, Mangga Besar, mengatakan ada 40 PPSU yang bertugas di Keluruhan Mangga Besar. Dari jumlah itu, 14 petugas khusus membersihkan aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati Kelurahan Mangga Besar.
"Saya berterima kasih kepada Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) yang peduli lingkungan. Sekarang, kerja PPSU bagus, karena mereka diberi kesejahteraan," ujar Juli.
Foto: MTVN/Wanda Indana
Dikutip dari jakarta.go.id, gagasan perekrutan PPSU, pertama kali dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan Basuki, risih melihat banyaknya sampah, saluran air tersumbat, dan jalanan rusak di DKI Jakarta.
Pada 13 Mei 2015, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 169 Tahun 2015 tentang penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pergub ini kemudian menjadi landasan dalam perekrutan PPSU di tingkat kelurahan.
<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="id"><p lang="in" dir="ltr">Ahok Tawarkan PSK Kalijodo Jadi PPSU <a href="https://t.co/qOXd3vytwh">https://t.co/qOXd3vytwh</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/Kalijodo?src=hash">#Kalijodo</a> <a href="https://t.co/I0JKlqXsVv">pic.twitter.com/I0JKlqXsVv</a></p>— METRO TV (@Metro_TV) <a href="https://twitter.com/Metro_TV/status/699445290009436161">16 Februari 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Tugasutama PPSU terbagi menjadi tiga garis besar. Pertama, penanganan prasarana dan sarana jalan, yang bertugas memperbaiki jalan berlubang, trotoar, serta pengecatan kantin.
Kedua, penanganan prasarana dan sarana saluran, yang bertugas memperbaiki saluran air yang tersumbat, memperbaiki saluran yang rusak total, serta melaporkan bila ada pembangunan infrastruktur yang mengganggu saluran air.
Ketiga, penanganan prasarana dan sarana taman, yang bertugas menangani pohon tumbang, memangkas ranting yang menutupi rambu-rambu lalu lintas, membabat rumput dan semak yang mengganggu, mengambil pot-pot rusak, serta melaporkan penebangan pohon pelindung ke SKPD terkait melalui kelurahan.
medcom.id, Jakarta: Anak Sungai Ciliwung di belakang Gedung Lindeteves Trade Centre (LTC) Glodok, Mangga Besar, Jakarta Barat, mendadak jadi pusat perhatian masyarakat. Pasalnya, air di kali itu tampak lebih bersih daripada air kali lain di Ibu Kota.
Bersihnya air anak kali Ciliwung di belakang Gedung LTC berkat kerja keras Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Sayangnya, masih saja ada warga yang membuang sampah ke sungai.
Setiap hari, empat PPSU membersihkan aliran anak Sungai Ciliwung di belakang LTC Glodok. "Masih ada warga yang belum sadar diri, tidak peduli kebersihan," kata Andi, 35, anggota PPSU, kepada
Metrotvnews.com, Kamis (19/5/2016).
Anak bermain di kali belakang LTC Glodok, Jakarta Barat, Kamis 19 Mei 2016. Foto: MTVN/Wanda Indana
Andi berusaha sabar menyikapi perilaku warga membuang sampah sembarangan. Dia berharap aturan denda ditegakkan bagi pembuang sampah sembarangan.
"Sampah banyak dari (Sungai) Ciliwung di Gajah Mada. Di sana juga ada petugasnya. Jadi, memang harus dibersihkan setiap hari, karena masyarakat juga buang sampah setiap hari," ujar Andi.
Setiap hari, PPSU melaporkan kondisi kali di belakang LTC Glodok ke atasan. Mulyadi, 47, PPSU lainnya, sesekali mengambil gambar menggunakan kamera telepon genggam. "Buat laporan. Sungai harus dikontrol dari pagi sampai malam," ujar dia.
Petugas PPSU membersihkan saluran air di Kemang, Jakarta Selatan, Senin 29 Februari 2016. Foto: MI/Galih Pradipta
Di tengah kesibukan PPSU, puluhan anak kecil berenang di anak Sungai Ciliwung belakang LTC Glodok. Keseruan anak-anak menjadi tontonan warga dan pengunjung LTC Glodok. Banyak yang mengabadikan aktivitas anak di anak Sungai Ciliwung.
Akbar, 9, mengaku senang berenang di anak Sungai Ciliwung ini. "Dulu sungainya hitam dan bau. Kalau sekarang sudah bersih, arusnya deras," kata siswa kelas 4 SDN 15 Pagi itu.
Juli Hadi, 61, Wakil RW 04, Mangga Besar, mengatakan ada 40 PPSU yang bertugas di Keluruhan Mangga Besar. Dari jumlah itu, 14 petugas khusus membersihkan aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati Kelurahan Mangga Besar.
"Saya berterima kasih kepada Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) yang peduli lingkungan. Sekarang, kerja PPSU bagus, karena mereka diberi kesejahteraan," ujar Juli.
Foto: MTVN/Wanda Indana
Dikutip dari
jakarta.go.id, gagasan perekrutan PPSU, pertama kali dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan Basuki, risih melihat banyaknya sampah, saluran air tersumbat, dan jalanan rusak di DKI Jakarta.
Pada 13 Mei 2015, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 169 Tahun 2015 tentang penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pergub ini kemudian menjadi landasan dalam perekrutan PPSU di tingkat kelurahan.
Tugasutama PPSU terbagi menjadi tiga garis besar. Pertama, penanganan prasarana dan sarana jalan, yang bertugas memperbaiki jalan berlubang, trotoar, serta pengecatan kantin.
Kedua, penanganan prasarana dan sarana saluran, yang bertugas memperbaiki saluran air yang tersumbat, memperbaiki saluran yang rusak total, serta melaporkan bila ada pembangunan infrastruktur yang mengganggu saluran air.
Ketiga, penanganan prasarana dan sarana taman, yang bertugas menangani pohon tumbang, memangkas ranting yang menutupi rambu-rambu lalu lintas, membabat rumput dan semak yang mengganggu, mengambil pot-pot rusak, serta melaporkan penebangan pohon pelindung ke SKPD terkait melalui kelurahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)