Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto:MI/ Ramdani
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto:MI/ Ramdani

Ahok Provokasi 3 Ribu Anak Muda Masuk Politik

Wanda Indana • 13 Agustus 2016 11:52
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menghadiri acara Young on Top National Conference 2016. Ahok hadir memberikan wejangan buat para anak muda agar berpatisipasi membangun negeri.
 
Ahok menjelaskan, salah satu cara agar dapat berpatisipasi membangun negeri adalah dengan menjadi pemimpin atau pejabat. Menjadi seorang pejabat harus mengerti dunia politik.
 
"Saya datang ke sini sebenarnya ingin memprovokasi kalian semua masuk politik," kata Ahok di depan tiga ribu anak muda di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, menjadi seorang politikus bukan berarti hanya mementingkan kepentingan parpol. Kepentingan rakyat harus diutamakan. Ahok bilang, masih ada parpol yang masih mementingkan suara rakyat.
 
"Kalau orang baik tidak ada yang mau masuk politik, maka orang-orang jahat yang akan berkuasa," ujar Ahok disambut ribuan tepuk tangan anak muda.
 
Ahok menceritakan, karir politiknya dimulai pada usia 23 tahun. Sekira 2003, Ahok mendapat tawaran dukungan Partai Indonesia Baru (PIB) untuk menjadi anggota DPRD tingkat dua di Belitung Timur.
 
Ahok Provokasi 3 Ribu Anak Muda Masuk Politik
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama diajak selfie bersama seorang warga di sela-sela acara Young on Top National Conference 2016. Foto: MTVN/Wanda Indana
 
Pada saat kampanye, Ahok tidak memberikan bantuan sosial (Bansos) untuk menarik hati masyarakat. Ahok juga tidak memberikan janji manis kepada para pendukungnya. Dia hanya memberikan kartu nama tertera nomor telepon pribadinya. Upaya itu buat mendengar langsung apa yang dibutuhkan masyarakat.
 
"Kayak jual dagangan saja. Saya baca situasi pasar dan mengenalkan produk saya. Kalau yang lain kasih suap, begitu ditagih masyarakat pada hilang," jelas dia.
 
Ahok akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD tingkat dua dengan meraih dukungan 3 ratus ribu lebih suara. Semenjak itu karir politik Ahok terus melejit. Kuncinya, kata Ahok, pemimpin harus amanah, tidak menerima suap, tidak korup dan tidak memihak.
 
Hingga pada 2005, Ahok berhasil menjadi Bupati Belitung Timur. Bupati non muslim pertama di wilayah berpenduduk 93 persen muslim.
 
"Saya dapat dukungan dari masyarakat. Pak ustad di kampung saya bilang kalau saya pemimpin yang (menerapkan prinsip) islam. Mereka bilang, saya amanah, sidiq, tabliq, fatanah," ungkap suami Veronika Tan itu.
 
Terkahir, Ahok berpesan kepada para anak muda untuk ikut bersama membangun bangsa. Selain kritis, pemuda juga harus ikut mencari solusi terhadap permasalahn bangsa.
 
"Kalau Anda pintar ajari saya, kalau Anda bodoh nurut saya saja. Kalau cuma kritik tidak berikan solusi, apalagi kritik tanpa data, saya semprot saja kamu," tutup Ahok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan