medcom.id, Jakarta: Renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi DKI Jakarta ada di tangan Dinas Provinsi DKI. Suku dinas wilayah hanya mendata tingkat kerusakan di masing-masing sekolah di wilayahnya.
Menurut Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Nasruddin, suku dinas hanya bisa mengajukan proposal sekolah-sekolah yang akan direnovasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Tidak semua sekolah yang mengajukan renovasi akan disetujui.
"Itu dilihat dari skala prioritas, tingkat kerusakannya seperti apa. Misal kita ajukan 30 sekolah, tapi yang masuk anggaran renovasi hanya 10," kata Nasruddin di Kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).
Nasruddin menambahkan, jika kerusakan sekolah itu kategori sedang akan ditangani langsung oleh Sudin. Bila katagori rusak berat dan renovasi total, maka kewenganan di Dinas Pendidikan. Tahun 2015 hanya ada 17 sekolah di Jakarta Selatan yang mendapat anggaran renovasi total dari Dinas Provinsi DKI.
"Tahun kemarin ada 17 sekolah yang direnovasi total, tujuh SD, enam SMA dan 4 SMK. Total anggaran Rp20 miliar," terang Nasruddin.
Tahun 2016, Sudin Pendidikan Jakarta Selatan mengajukan 35 sekolah untuk direnovasi total. Program Gubernur DKI jakarta, tahun 2017 tidak ada lagi sekolah yang direnovasi. "Kita belum tahu skala prioritas, kan wilayah lain juga banyak yang mengusulkan," papar Nasuruddin.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, kondisi 47 persen bangunan sekolah di Ibu Kota masih mengenaskan. Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA negeri itu mengalami rusak ringan hingga berat.
"Kerusakan sekolah di Jakarta itu mengerikan. Hampir 47 persen rusak. Rusaknya banyak," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 27 Januari.
Ahok mengaku akan memperbaiki sekolah secara bertahap. Pemerintah DKI akan melakukan lelang konsolidasi untuk mempercepat renovasi sekaligus menghindari penggelembungan dana renovasi.
medcom.id, Jakarta: Renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi DKI Jakarta ada di tangan Dinas Provinsi DKI. Suku dinas wilayah hanya mendata tingkat kerusakan di masing-masing sekolah di wilayahnya.
Menurut Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Nasruddin, suku dinas hanya bisa mengajukan proposal sekolah-sekolah yang akan direnovasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Tidak semua sekolah yang mengajukan renovasi akan disetujui.
"Itu dilihat dari skala prioritas, tingkat kerusakannya seperti apa. Misal kita ajukan 30 sekolah, tapi yang masuk anggaran renovasi hanya 10," kata Nasruddin di Kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).
Nasruddin menambahkan, jika kerusakan sekolah itu kategori sedang akan ditangani langsung oleh Sudin. Bila katagori rusak berat dan renovasi total, maka kewenganan di Dinas Pendidikan. Tahun 2015 hanya ada 17 sekolah di Jakarta Selatan yang mendapat anggaran renovasi total dari Dinas Provinsi DKI.
"Tahun kemarin ada 17 sekolah yang direnovasi total, tujuh SD, enam SMA dan 4 SMK. Total anggaran Rp20 miliar," terang Nasruddin.
Tahun 2016, Sudin Pendidikan Jakarta Selatan mengajukan 35 sekolah untuk direnovasi total. Program Gubernur DKI jakarta, tahun 2017 tidak ada lagi sekolah yang direnovasi.
"Kita belum tahu skala prioritas, kan wilayah lain juga banyak yang mengusulkan," papar Nasuruddin.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, kondisi 47 persen bangunan sekolah di Ibu Kota masih mengenaskan. Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA negeri itu mengalami rusak ringan hingga berat.
"Kerusakan sekolah di Jakarta itu mengerikan. Hampir 47 persen rusak. Rusaknya banyak," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 27 Januari.
Ahok mengaku akan memperbaiki sekolah secara bertahap. Pemerintah DKI akan melakukan lelang konsolidasi untuk mempercepat renovasi sekaligus menghindari penggelembungan dana renovasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)