Penyayang binatang menyerukan untuk menghentikan pembantaian anjing dan kucing untuk makanan. (Foto:Antara/Nyoman Budhiana)
Penyayang binatang menyerukan untuk menghentikan pembantaian anjing dan kucing untuk makanan. (Foto:Antara/Nyoman Budhiana)

Daging Anjing Sepi Pembeli

LB Ciputri Hutabarat • 29 September 2015 15:37
medcom.id, Jakarta:  Pedagang mengeluhkan menurunnya jumlah penjualan daging anjing di Ibu Kota. Sejumlah tempat makan juga sepi peminat ketimbang daging jenis lain.
 
Sepinya pembeli diakui oleh pedagang daging anjing, Tobing. Menurutnya, selain sepi pasokan anjing, penjualan daging anjing terhitung kurang ketimbang daging lain yang dia jual. Kendati demikian, dia tak ingin mencari pemasok anjing lain.
 
"Tiga hari ini saja tidak ada pasokan. Kemarin-kemarin paling bisa jual 10 porsi satu hari. Biasanya saya langganan di tempat pemotongan anjing. Kalau sepi enggak mau cari yang lain, takut sakitnya (anjing). Jadi lebih baik dibiarkan saja," kata Tobing di Lapo Jalan Sutoyo, Jakarta Timur, Selasa (29/9/2015).
 
Salah satu pedagang daging anjing lainnya, Purnama, 35, mengatakan, daging anjing hanya sebagai penambah jualan. Dia bilang, hanya sedikit yang membeli daging tersebut.
 
"Daging B1 (anjing) hanya pelengkap. Tidak terlalu banyak orang yang mengkonsumsi. Jadi kita hanya setok 2 kilo satu hari. Itu pun jarang," kata Purnama.
 
Di tempat yang sama, seorang pengunjung lapo, David, 37, mengaku tak doyan makan daging yang tak lazim tersebut. Dia setuju wacana Peraturan Gubernur (Pergub) soal pengawasan daging anjing.
 
"Saya enggak suka makan sih. Pergub setuju saja, tapi pemerintah harus hati-hati jangan menganggu kelompok tertentu saja," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan