medcom.id, Jakarta: Ketiga pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta menghadiri peringatan Haul ke-7 mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Anak-anak Gus Dur memang sengaja mengundang ketiga paslon cagub dan cawagub DKI Jakarta. Ketiga paslon hadir memenuhi undangan meskipun ada yang datang terlambat.
Seperti diketahui, ketiga paslon itu antara lain, nomor urut satu Agus Harimurti-Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Mereka memiliki pandangan berbeda-beda tentang presiden Indonesia ke-4 itu.
Agus mengaku mengagumi Gus Dur. Sebab, banyak tauladan, terutama dalam hal kebhinnekaan, yang diajarkan oleh Gus Dur.
"Kita semua harus sebagai generasi penerus melestarikan nilai-nilai yang terus dikembangkan oleh Gus Dur ketika masih hidup agar kita terus menjaga kebhinnekaan," kata Agus di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).
Agus berharap keteladanan itu bisa diambil oleh masyarakat Indonesia supaya bisa hidup saljng menghormati. "Indonesia akan tegak dan itulah indahnya kebhinnekaan. Mudah-mudahan kita bisa meneruskan semuanya," ujar Agus yang datang didampingi istrinya, Annisa Pohan.
Sedangkan Djarot mengungkapkan, hadir ke acara Haul Gus Dur mengingatkannya dengan acara Haul Bung Karno di Blitar. "Sama seperti ini ada pengajian, kesenian macam-macam," ujar Djarot.
Dengan diadakannya Haul, Djarot menilai, masyarakat bisa ikut mendoakan Gus Dur. Terlebih lagi acara Haul bisa mengingatkan kita atas nilai-nilai yang ditanamkan Gus Dur.
Para Cagub-Cawagub DKI Jakarta datang ke haul Gus Dur. (MI/Adam Dwi)
Yang pasti, karakter yang paling diingat Djarot tentang Gus Dur ialah kejenakaannya. Gus Dur mengajarkan kebhinekaan melalui canda-canda yang akhirnya pemikirannya bisa diterima oleh berbagai kalangan.
"Almarhum sangat toleran, beliau mengajarkan bahwa Islam itu indah, dan beliau menyampaikan itu dengan penuh kelakar, jenaka, Gus Dur tidak punya rasa takut, polos, membela kebenaran termasuk kaum minoritas," jelas Djarot.
Sementara itu, Anies menyebut Gus Dur merupakan sosok yang cerdas. Pemikiran Gus Dur yang out of the box mampu menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia.
"Senang (diundang), karena kita tahu Gus Dur seorang yang cerdas, yang pikirannya sering out of the box, dan beliau juga mengartikulasi menangkap gagasan sehingga memunculkan jembatan soal perbedaan agama," ungkap Anies.
medcom.id, Jakarta: Ketiga pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta menghadiri peringatan Haul ke-7 mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Anak-anak Gus Dur memang sengaja mengundang ketiga paslon cagub dan cawagub DKI Jakarta. Ketiga paslon hadir memenuhi undangan meskipun ada yang datang terlambat.
Seperti diketahui, ketiga paslon itu antara lain, nomor urut satu Agus Harimurti-Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Mereka memiliki pandangan berbeda-beda tentang presiden Indonesia ke-4 itu.
Agus mengaku mengagumi Gus Dur. Sebab, banyak tauladan, terutama dalam hal kebhinnekaan, yang diajarkan oleh Gus Dur.
"Kita semua harus sebagai generasi penerus melestarikan nilai-nilai yang terus dikembangkan oleh Gus Dur ketika masih hidup agar kita terus menjaga kebhinnekaan," kata Agus di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).
Agus berharap keteladanan itu bisa diambil oleh masyarakat Indonesia supaya bisa hidup saljng menghormati. "Indonesia akan tegak dan itulah indahnya kebhinnekaan. Mudah-mudahan kita bisa meneruskan semuanya," ujar Agus yang datang didampingi istrinya, Annisa Pohan.
Sedangkan Djarot mengungkapkan, hadir ke acara Haul Gus Dur mengingatkannya dengan acara Haul Bung Karno di Blitar. "Sama seperti ini ada pengajian, kesenian macam-macam," ujar Djarot.
Dengan diadakannya Haul, Djarot menilai, masyarakat bisa ikut mendoakan Gus Dur. Terlebih lagi acara Haul bisa mengingatkan kita atas nilai-nilai yang ditanamkan Gus Dur.
Para Cagub-Cawagub DKI Jakarta datang ke haul Gus Dur. (MI/Adam Dwi)
Yang pasti, karakter yang paling diingat Djarot tentang Gus Dur ialah kejenakaannya. Gus Dur mengajarkan kebhinekaan melalui canda-canda yang akhirnya pemikirannya bisa diterima oleh berbagai kalangan.
"Almarhum sangat toleran, beliau mengajarkan bahwa Islam itu indah, dan beliau menyampaikan itu dengan penuh kelakar, jenaka, Gus Dur tidak punya rasa takut, polos, membela kebenaran termasuk kaum minoritas," jelas Djarot.
Sementara itu, Anies menyebut Gus Dur merupakan sosok yang cerdas. Pemikiran Gus Dur yang out of the box mampu menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia.
"Senang (diundang), karena kita tahu Gus Dur seorang yang cerdas, yang pikirannya sering out of the box, dan beliau juga mengartikulasi menangkap gagasan sehingga memunculkan jembatan soal perbedaan agama," ungkap Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)