medcom.id, Jakarta: Lantai satu dan dua Blok V Pasar Senen sudah bisa ditempati korban kebakaran Pasar Senen. Pedagang pun mulai mempersiapkan tempat penampungan sementara (TPS) yang disediakan pengelola pasar.
Pantauan Metrotvnews.com, beberapa pedagang yang menempati kios di lantai satu mulai berbenah. Mereka terlihat memasang instalasi listrik di kios yang hanya berukuran 2 X 2 itu.
Andre, 58, salah satu pedagang yang tengah mengawasi pemasangan instalasi listrik di kiosnya mengatakan, hanya bisa mensyukuri apa yang diperolehnya saat ini. Dia mengaku tidak mengikuti jejak pedagang lain paskakebakaran terjadi.
"Sementara enggak dagang," kata Andre yang ditemui Metrotvnews.com di lantai satu Blok V Pasar Senen, Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.
Namun, pria paruh baya itu bingung mengatur barang dagangannya. Sebab kondisi kios sempit. "Ya sebenarnya enggak puas kalau ukuranya kios segini. Ya kita bingung juga mau dagang apa kalau tempatnya segede ini," katanya.
Pedagang korban kebakaran Pasar Senen sedang merapikan barang dagangannya di tempat penampungan sementara di Blok V. Foto: MTVN/Anggi Tondi Martaon
Hal senada disampaikan Defi, 42, pedagang pakaian jadi yang sibuk berdiskusi dengan rekannya mengatur posisi pajangan yang akan mengisi kios mininya nanti. Dia hanya bisa pasrah dengan kios yang ada saat ini.
Ketika ditanya kapan akan mulai berjualan, Defi belum mengetahuinya. Dia masih memikirkan cara memaksimalkan kondisi yang terbatas ini sambil menunggu pedagan lain mulai berjualan.
"Kunci udah diterima, tapi liat orang lain dulu. Kalau udah ada yang mulai (berdagang), baru saya juga mulai," kata pedagang asal Minang itu.
Hal berbeda justru dilakukan Aji, 45. Aji yang berdagang alat tulis kantor itu justru sudah memajang dan merapikan barang dagangannya.
Selain kios berukuran kecil, menurut Aji, TPS yang disediakan pengelola pasar masih kurang. Di antaranya, penerangan yang kurang maksimal sehingga menyebabkan kiosnya sedikit terlihat gelap.
"Kendala kurang terang, kurang gede, jauh lah dari tempat yang lama, 49,5 meter tempat lama," sebut dia.
Lagi-lagi, Aji hanya bisa pasrah dan bersyukur. Berbagai cara sudah ia lakukan agar tetap bisa kembali memulai aktivitas jual beli, termasuk pindah pasar.
Tapi, harapan mulai bisa menyambung hidup kembali nihil. Sehingga dia buru-buru membuka toko yang ditempatinya saat ini.
"Saya sebelumnya dari Blok M, tapi enggak ada hasil makanya buru-buru ke sini," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Lantai satu dan dua Blok V Pasar Senen sudah bisa ditempati korban kebakaran Pasar Senen. Pedagang pun mulai mempersiapkan tempat penampungan sementara (TPS) yang disediakan pengelola pasar.
Pantauan
Metrotvnews.com, beberapa pedagang yang menempati kios di lantai satu mulai berbenah. Mereka terlihat memasang instalasi listrik di kios yang hanya berukuran 2 X 2 itu.
Andre, 58, salah satu pedagang yang tengah mengawasi pemasangan instalasi listrik di kiosnya mengatakan, hanya bisa mensyukuri apa yang diperolehnya saat ini. Dia mengaku tidak mengikuti jejak pedagang lain paskakebakaran terjadi.
"Sementara enggak dagang," kata Andre yang ditemui Metrotvnews.com di lantai satu Blok V Pasar Senen, Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.
Namun, pria paruh baya itu bingung mengatur barang dagangannya. Sebab kondisi kios sempit. "Ya sebenarnya enggak puas kalau ukuranya kios segini. Ya kita bingung juga mau dagang apa kalau tempatnya segede ini," katanya.
Pedagang korban kebakaran Pasar Senen sedang merapikan barang dagangannya di tempat penampungan sementara di Blok V. Foto: MTVN/Anggi Tondi Martaon
Hal senada disampaikan Defi, 42, pedagang pakaian jadi yang sibuk berdiskusi dengan rekannya mengatur posisi pajangan yang akan mengisi kios mininya nanti. Dia hanya bisa pasrah dengan kios yang ada saat ini.
Ketika ditanya kapan akan mulai berjualan, Defi belum mengetahuinya. Dia masih memikirkan cara memaksimalkan kondisi yang terbatas ini sambil menunggu pedagan lain mulai berjualan.
"Kunci udah diterima, tapi liat orang lain dulu. Kalau udah ada yang mulai (berdagang), baru saya juga mulai," kata pedagang asal Minang itu.
Hal berbeda justru dilakukan Aji, 45. Aji yang berdagang alat tulis kantor itu justru sudah memajang dan merapikan barang dagangannya.
Selain kios berukuran kecil, menurut Aji, TPS yang disediakan pengelola pasar masih kurang. Di antaranya, penerangan yang kurang maksimal sehingga menyebabkan kiosnya sedikit terlihat gelap.
"Kendala kurang terang, kurang gede, jauh lah dari tempat yang lama, 49,5 meter tempat lama," sebut dia.
Lagi-lagi, Aji hanya bisa pasrah dan bersyukur. Berbagai cara sudah ia lakukan agar tetap bisa kembali memulai aktivitas jual beli, termasuk pindah pasar.
Tapi, harapan mulai bisa menyambung hidup kembali nihil. Sehingga dia buru-buru membuka toko yang ditempatinya saat ini.
"Saya sebelumnya dari Blok M, tapi enggak ada hasil makanya buru-buru ke sini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)