Ilustrasi miras oplosan. (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)
Ilustrasi miras oplosan. (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)

Kebiasan Mengonsumsi Miras Oplosan Bagian dari Subkultur

05 April 2018 10:49
Jakarta: Kasus kematian akibat mengonsumsi miras oplosan disebut bukanlah barang baru. Sejak berpuluh tahun lalu, kasus serupa sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia. 
 
Faktanya, menurut Sosiolog Daisy Indira Yasmin, kebiasaan masyarakat terutama kalangan muda dan menengah ke bawah yang gemar mengonsumsi miras oplosan merupakan bagian dari subkultur.
 
"Semua orang memiliki persoalan hidup tapi ada beberapa kelompok yang memang cara mengatasinya dengan model seperti ini. Perlu dipahami, cara semacam ini merupakan bagian dari subkultur," ungkap Daisy, dalam Metro Pagi Primetime, Kamis, 5 April 2018.

Daisy mengatakan setiap lapisan masyarakat memiliki kesenangannya sendiri. Kaitannya dengan miras, ada kelompok masyarakat yang memang menjadikan miras oplosan sebagai media menyalurkan kesenangan.
 
Bagi kalangan menengah ke bawah, kata Daisy, tentu yang dicari adalah barang murah yang bisa terjangkau oleh berbagai kalangan. Mencampur miras oplosan dengan beragam zat dan bahan yang tidak layak konsumsi adalah bagian dari kreatifitas subkultur masyarakat tipe ini.
 
"Dan memang penyimpangannya selalu melibatkan kegiatan-kegiatan kreatif cuma kreatifnya berdampak negatif. Karena dilakukan berkelompok, tekanan kelompok juga memengaruhi 
bagaimana masyarakat mengonsumsi itu," kata dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan