medcom.id, Jakarta: Anggaran pengadaan Uninterruptible power supply (UPS) ternyata tidak hanya ada di sekolah, tetapi juga untuk sejumlah kecamatan dan kelurahan di Jakarta Barat. Anggaran yang masuk untuk tiap kecamatan dan kelurahan mencapai Rp 4,2 miliar.
Lurah Duri Kepa, Muhammadong mengatakan, pihaknya tidak pernah mengajukan anggaran untuk pengadaan UPS. Sebab, kelurahan yang dipimpinnya belum membutuhkan alat penyimpan daya listrik itu.
"Kami tidak pernah mengajukan anggaran UPS. Kelurahan Duri Kepa belum membutuhkan UPS. Masih banyak yang harus diutamakan,” katanya, saat ditemui Metrotvnews.com di kantornya, Selasa (3/3/2015).
Sementera itu Camat Cengkareng, Ali Maulana Hakim menilai anggaran UPS 4,2 M tidak masuk akal. Dana itu bisa digunakan untuk kebutuhan lain. "Kami tidak mengajukan apa-apa. Tidak masuk akal tiap kecamatan dapat jatah UPS Rp 4,2 miliar. Semua anggaran kecamatan bisa habis buat beli UPS aja," kata Ali.
medcom.id, Jakarta: Anggaran pengadaan Uninterruptible power supply (UPS) ternyata tidak hanya ada di sekolah, tetapi juga untuk sejumlah kecamatan dan kelurahan di Jakarta Barat. Anggaran yang masuk untuk tiap kecamatan dan kelurahan mencapai Rp 4,2 miliar.
Lurah Duri Kepa, Muhammadong mengatakan, pihaknya tidak pernah mengajukan anggaran untuk pengadaan UPS. Sebab, kelurahan yang dipimpinnya belum membutuhkan alat penyimpan daya listrik itu.
"Kami tidak pernah mengajukan anggaran UPS. Kelurahan Duri Kepa belum membutuhkan UPS. Masih banyak yang harus diutamakan,” katanya, saat ditemui
Metrotvnews.com di kantornya, Selasa (3/3/2015).
Sementera itu Camat Cengkareng, Ali Maulana Hakim menilai anggaran UPS 4,2 M tidak masuk akal. Dana itu bisa digunakan untuk kebutuhan lain. "Kami tidak mengajukan apa-apa. Tidak masuk akal tiap kecamatan dapat jatah UPS Rp 4,2 miliar. Semua anggaran kecamatan bisa habis buat beli UPS aja," kata Ali
. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)