Banjir merendam kawasan Grogol, Jakarta Barat, sejumlah orang pun berjalan kaki karena angkutan umum tak beroperasi, Selasa (9/2/2015), sumber foto: Metrotvnews.com/ Willy Haryono
Banjir merendam kawasan Grogol, Jakarta Barat, sejumlah orang pun berjalan kaki karena angkutan umum tak beroperasi, Selasa (9/2/2015), sumber foto: Metrotvnews.com/ Willy Haryono

Ketika Warga Ibu Kota Berjalan Terobos Banjir Puluhan Kilometer

Willy Haryono • 10 Februari 2015 17:33
medcom.id, Jakarta: Banjir yang melanda Jakarta berdampak sulitnya warga mendapatkan transportasi umum. Bahkan beberapa di antara mereka harus berjalan kaki cukup jauh dari tujuan masing-masing.
 
Willy Haryono merupakan satu dari puluhan orang yang berjalan kaki menerobos banjir. Ia berjalan kaki dari Stasiun Senen Jakarta Pusat menuju Grogol, Jakarta Barat. Sebab, karyawan sebuah media online itu tak menemukan angkutan umum di sepanjang jalan. Jadinya, Willy harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 17 Km.
 
"Saya naik kereta dari Cikampek, turun di Senen jam 08.00 WIB. Harusnya naik busway koridor 2 menuju Harmoni, tapi buswaynya tak beroperasi," ujar pria yang tengah menuju tempat tinggalnya di Kedoya, Jakarta Barat, itu.

Ketika Warga Ibu Kota Berjalan Terobos Banjir Puluhan Kilometer
(Banjir merendam Grogol, Jakarta Barat, sumber foto: Metrotvnews.com/ Willy Haryono)
 
Setibanya di Grogol, Willy seharusnya menggunakan metromini bernomor 92 menuju Kedoya. Tapi lagi-lagi, ia tak mendapatkan metromini itu. Dia pun harus berjalan kaki menuju Kedoya.
 
Bapak satu anak itu tak sendiri. Sejumlah warga yang menaiki angkot terpaksa turun di kawasan Pesing karena banjir merendam Jalan Daan Mogot hingga ketinggian sebetis orang dewasa. Sehingga mereka terpaksa berjalan kaki sambil mengarungi banjir.
 
Ketika Warga Ibu Kota Berjalan Terobos Banjir Puluhan Kilometer
(Banjir merendam jalan di depan Green Garden, Jakarta Barat, sumber foto: Willy Haryono)
 
Setelah menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 6 Km, ia tiba di Green Garden, Kedoya Barat. Tapi banjir mengadang. Bahkan ketinggian banjir di Green Garden mencapai 1,5 Meter.
 
Tak satupun kendaraan yang bisa melintas. Bila pengendara sepeda motor ingin menerobos, mereka harus menggunakan jasa gerobak agar tak mogok di tengah jalan.
 
"Banjirnya mulai dari Grogol, depan Citraland, Jalan Daan Mogot, sampai Green Garden. Di beberapa titik, banjirnya sepaha," ungkap pria asal Sukabumi itu.
 
Setelah mengarungi banjir selama kurang lebih empat jam, barulah ia menemukan angkot yang mengantarnya ke Kedoya. "Jam 12.00 baru nyampe di tujuan," katanya.
 
Senasib dengan Willy, seorang pria berusia 50 tahun pun terpaksa berjalan kaki dari Grogol menuju rumahnya di Cengkareng, Jakarta Barat. Dengan menggulung celananya, pria bernama Rudy itu mengarungi banjir di pinggir jalan. Sesekali ia berhenti mengatur napasnya.
 
"Saya tahu siapapun gubernurnya, pasti Jakarta banjir. Tapi saya minta Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok) tak mengumbar janji. Lebih baik fokus ke rencananya. Jadinya kan kayak gini," keluh pria yang mengenakan kemeja putih bermotif kotak-kotak itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan