Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama -- ANT/Teresia May
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama -- ANT/Teresia May

Ahok akan Paksa Warga Jakarta Naik Kendaraan Umum

LB Ciputri Hutabarat • 17 Mei 2016 14:20
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tidak ada program penambahan ruas jalan di Ibu Kota. Ia menegaskan, bakal menahan pembangunan jalan meski volume kendaraan meningkat pascapenghapusan kebijakan 3 in 1 di Jakarta.
 
"Itu yang kami katakan, kami tidak komitmen menambah jalan buat Anda. Yang ada, kami membatasi jumlah kendaraan pribadi Anda," kata Ahok usai meresmikan RPTRA di kawasan Cijantung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).
 
(Baca: 3 in 1 Resmi Dihapus Hari Ini)

Menurut Ahok, kebijakan pembatasan kendaraan dilakukan dengan memaksa warga Jakarta naik kendaraan umum. Demi menunjang pelaksanaan kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pempron) DKI akan mengakuisisi bus dalam kota, menakan tarif bus TransJakarta, dan menambah armada bus TransJakarta.
 
"Selain itu, kita juga akan perlebar trotoar di sejumlah ruas jalan Ibu Kota," ungkap Ahok.
 
(Baca: 3 in 1 Dihapus, Ahok Sarankan Pengemudi Gunakan Aplikasi Waze)
 
Ahok akan Paksa Warga Jakarta Naik Kendaraan Umum

Kemacetan terjadi di kawasan Gatot Subroto usai penghapusan 3 in 1 -- MI/Galih Pradipta
 
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga DKI Yusmada Faizal, sebelumnya menjelaskan akan menambah dan memperbaiki 41 ruas jalan trotoar di sembilan kawasan di Jakarta. Beberapa titik yang bakal dilakukan pembenahan, yaitu Blok M, Kramat Jati, Penjaringan, dan Mampang Prapatan.
 
"Totalnya Rp263,7 miliar semuanya," ungkap Yusmada beberapa waktu lalu.
 
Sejak kebijakan 3 in 1 dihapus pada Senin (16/5/2016), terjadi kemacetan di beberapa titik jalan protokol. Sebelum dihapus, sudah dilakukan uji coba selama satu bulan lebih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan