Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi anggaran mudik gratis yang diadakan Pemprov. Program ini menuai polemik dikarenakan menelan anggaran mencapai Rp14 miliar.
Anies Baswedan meluruskan kabar tersebut. Ia menjelaskan anggaran digunakan untuk dua kali perjalanan, arus mudik dan balik.
"Ada satu hal yang pasti bahwa program mudik gratis itu untuk pulang-pergi. Jadi, bukan hanya satu jalan. Ada infografis dari Dishub nanti bisa dicatat di situ lebih detailnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juni 2019.
Berdasarkan data yang diterima Medcom.id, dari total anggaran Rp14 miliar, sebanyak Rp11,4 miliar digunakan untuk menyewa 594 bus. Dengan rincian, 372 bus digunakan untuk mudik gratis dan 222 bus untuk balik gratis.
Sisanya, untuk menyewa 62 truk yang terbagi 36 unit untuk arus mudik dan 26 unit arus balik. Acara pelepasan dan pajak pun menggunakan anggaran tersebut.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko membantah kabar biaya per armada bus menghabiskan Rp29 juta untuk tujuan Ciamis, Tasikmalaya, dan Kuningan.
"Harga sewa bus tidak sama dan tidak dipukul rata untuk semua tujuan. Besarannya berbeda, beda sesuai kota tujuan. Tentu, harga sewa ke Ciamis tidak sebesar harga sewa bus ke Yogyakarta. Dan harga ke Yogyakarta tidak sama dengan harga ke Jombang dan seterusnya," jelas Sigit.
Bila dihitung, anggaran untuk satu bus sekitar Rp19,3 juta. Jumlah ini didapat dari total anggaran Rp11,4 miliar dibagi 594 bus.
Kapasitas setiap bus sekitar 54 orang. Dengan begitu, biaya rata-rata orang sekitar Rp358 ribu. Di samping itu, kontrak dengan mitra operator baik bus maupun truk merupakan kontrak harga satuan.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi anggaran mudik gratis yang diadakan Pemprov. Program ini menuai polemik dikarenakan menelan anggaran mencapai Rp14 miliar.
Anies Baswedan meluruskan kabar tersebut. Ia menjelaskan anggaran digunakan untuk dua kali perjalanan, arus mudik dan balik.
"Ada satu hal yang pasti bahwa program mudik gratis itu untuk pulang-pergi. Jadi, bukan hanya satu jalan. Ada infografis dari Dishub nanti bisa dicatat di situ lebih detailnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juni 2019.
Berdasarkan data yang diterima
Medcom.id, dari total anggaran Rp14 miliar, sebanyak Rp11,4 miliar digunakan untuk menyewa 594 bus. Dengan rincian, 372 bus digunakan untuk mudik gratis dan 222 bus untuk balik gratis.
Sisanya, untuk menyewa 62 truk yang terbagi 36 unit untuk arus mudik dan 26 unit arus balik. Acara pelepasan dan pajak pun menggunakan anggaran tersebut.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko membantah kabar biaya per armada bus menghabiskan Rp29 juta untuk tujuan Ciamis, Tasikmalaya, dan Kuningan.
"Harga sewa bus tidak sama dan tidak dipukul rata untuk semua tujuan. Besarannya berbeda, beda sesuai kota tujuan. Tentu, harga sewa ke Ciamis tidak sebesar harga sewa bus ke Yogyakarta. Dan harga ke Yogyakarta tidak sama dengan harga ke Jombang dan seterusnya," jelas Sigit.
Bila dihitung, anggaran untuk satu bus sekitar Rp19,3 juta. Jumlah ini didapat dari total anggaran Rp11,4 miliar dibagi 594 bus.
Kapasitas setiap bus sekitar 54 orang. Dengan begitu, biaya rata-rata orang sekitar Rp358 ribu. Di samping itu, kontrak dengan mitra operator baik bus maupun truk merupakan kontrak harga satuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)