Jakarta: Ribuan driver Gojek dan Grab melakukan unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Mereka menginginkan tarif satu harga untuk semua ojek online di Indonesia.
Pantauan Medcom.id, massa mulai berkumpul sejak pukul 11.40 WIB. Tampak ribuan driver online memadati pintu Monas di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Patung Kuda.
Sejumlah jalan ditutup dan ratusan polisi dilengkapi mobil barakuda tampak mengamankan jalannya demo.
Nur Mulyadi, 24, seorang driver Grab mengaku kesejahteraan ojek online kurang diperhatikan. Perang harga yang terjadi antarpemilik aplikasi ojek online justru merugikan para driver. Pasalnya, diskon yang diberikan kepada customer baru diperoleh driver sepekan setelahnya.
"Kita ingin lebih sejahtera masak harga ojek online lebih murah dari angkutan umum," katanya kepada Medcom.id, Selasa 27 Maret 2018
Baca: Ojek Pangkalan Minta Tarif Ojek OnlineDisamakan
Hal serupa disampaikan Tomas, 28, pengemudi Gojek ini sangat menyesalkan penurunan tarif usai perusahaan Grab bergabung dengan Uber. Persaingan menjadi semakin tidak sehat karena customer berburu ojek online yang yang memberikan tarif lebih murah.
"Tadinya Gojek mau nurunin karena mereka (Grab) lagi gencar ngasih tarif gratis, mau gak mau gojek juga turunin tarif. Kan kasihan kami," ungkapnya kepada Medcom.id.
Mereka berharap pemerintah ikut campur agar tarif ojek online disamaratakan alias tak lagi perang harga. "Kita ingin pemerintah mendengarkan kita, selama ini kita diperas tapi kesejahteraan tidak dipikirkan," tegasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZErZwk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ribuan
driver Gojek dan Grab melakukan unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Mereka menginginkan tarif satu harga untuk semua ojek
online di Indonesia.
Pantauan
Medcom.id, massa mulai berkumpul sejak pukul 11.40 WIB. Tampak ribuan driver
online memadati pintu Monas di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Patung Kuda.
Sejumlah jalan ditutup dan ratusan polisi dilengkapi mobil barakuda tampak mengamankan jalannya demo.
Nur Mulyadi, 24, seorang
driver Grab mengaku kesejahteraan ojek
online kurang diperhatikan. Perang harga yang terjadi antarpemilik aplikasi ojek
online justru merugikan para
driver. Pasalnya, diskon yang diberikan kepada
customer baru diperoleh
driver sepekan setelahnya.
"Kita ingin lebih sejahtera masak harga ojek
online lebih murah dari angkutan umum," katanya kepada Medcom.id, Selasa 27 Maret 2018
Baca: Ojek Pangkalan Minta Tarif Ojek OnlineDisamakan
Hal serupa disampaikan Tomas, 28, pengemudi Gojek ini sangat menyesalkan penurunan tarif usai perusahaan Grab bergabung dengan Uber. Persaingan menjadi semakin tidak sehat karena
customer berburu ojek
online yang yang memberikan tarif lebih murah.
"Tadinya Gojek mau
nurunin karena mereka (Grab) lagi gencar ngasih tarif gratis, mau gak mau gojek juga
turunin tarif. Kan kasihan kami," ungkapnya kepada
Medcom.id.
Mereka berharap pemerintah ikut campur agar tarif ojek
online disamaratakan alias tak lagi perang harga. "Kita ingin pemerintah mendengarkan kita, selama ini kita diperas tapi kesejahteraan tidak dipikirkan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)