Bekasi: Pemberlakuan sistem ganjil genap diklaim berhasil mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB. Jumlah kendaraan yang melintas berkurang 36 persen.
"Sudah dua minggu lakukan evaluasi, kalau kita lihat dampaknya cukup lumayan efektif," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 27 Maret 2018.
Kebijakan itu juga sukses menekan jumlah kendaraan yang melintas di tol Jakarta-Cikampek. Volume per capacity ratio atau rasio antara volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas jalan yang tersedia mencapai 0,5.
"Kondisi suatu jalan dengan 0,5 itu luar biasa," ucap dia.
Baca: Masih Ada Pengemudi Melanggar Ganjil Genap di GT Bekasi
Bambang mengatakan, kebijakan ini juga meningkatkan kecepatan berkendara dengan rata-rata 50 sampai 60 kilometer per jam. Dampak kebijakan tersebut, lanjut dia, bisa dirasakan pengguna jalan.
"Nanti teman-teman bisa rasakan. Saya sudah mencoba bahkan bisa mengendarai mobil saya di atas kecepatan 90 kilometer per jam," kata dia.
Menurut dia, kebijakan ganjil genap ini juga berhasil mengubah pola perilaku masyarakat. Kini, pengendara menyebar ke jalur alternatif untuk menuju Jakarta, seperti Jalan Arteri Kalimalang.
"Jalan alternatif, menjadi zona hijau atau tidak macet. Itu bisa dilihat di google maps," ujar dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K5RvV0N" allowfullscreen></iframe>
Kebijakan ini, lanjut dia, juga berhasil membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Sebanyak 14 persen pengemudi kendaraan pribadi beralih ke bus Transjabodetabek.
"Penggunaan transportasi bus meningkat 40 persen. Pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke bus itu ada 14 persen," tukas dia.
Namun, kata Bambang, kebijakan ini akan terus dievaluasi setiap pekan. Dia pun belum puas dengan hasil sementara ini. Pasalnya, masyarakat masih menjadikan kendaraan pribadi sebagai transportasi prioritas.
"Kami belum happy karena harus meningkat lagi penggunaan bus. Makanya kemarin Pak Menteri berikan pemotongan harga. Ini bagian dari marketing lah agar bisa lebih efektif menggunakan bus," pungkasnya.
Pemerintah memberlakukan kebijakan ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, Senin, 12 Maret 2018. Ini merupakan salah satu dari tiga kebijakan untuk mengurangi volume kendaraan dan mengurangi kemacetan.
Masyarakat diharapkan beralih menggunakan angkutan umum yang sudah disediakan pemerintah, maupun yang sudah lama beroperasi melintasi GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Bekasi: Pemberlakuan sistem ganjil genap diklaim berhasil mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB. Jumlah kendaraan yang melintas berkurang 36 persen.
"Sudah dua minggu lakukan evaluasi, kalau kita lihat dampaknya cukup lumayan efektif," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 27 Maret 2018.
Kebijakan itu juga sukses menekan jumlah kendaraan yang melintas di tol Jakarta-Cikampek.
Volume per capacity ratio atau rasio antara volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas jalan yang tersedia mencapai 0,5.
"Kondisi suatu jalan dengan 0,5 itu luar biasa," ucap dia.
Baca: Masih Ada Pengemudi Melanggar Ganjil Genap di GT Bekasi
Bambang mengatakan, kebijakan ini juga meningkatkan kecepatan berkendara dengan rata-rata 50 sampai 60 kilometer per jam. Dampak kebijakan tersebut, lanjut dia, bisa dirasakan pengguna jalan.
"Nanti teman-teman bisa rasakan. Saya sudah mencoba bahkan bisa mengendarai mobil saya di atas kecepatan 90 kilometer per jam," kata dia.
Menurut dia, kebijakan ganjil genap ini juga berhasil mengubah pola perilaku masyarakat. Kini, pengendara menyebar ke jalur alternatif untuk menuju Jakarta, seperti Jalan Arteri Kalimalang.
"Jalan alternatif, menjadi zona hijau atau tidak macet. Itu bisa dilihat di
google maps," ujar dia.
Kebijakan ini, lanjut dia, juga berhasil membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Sebanyak 14 persen pengemudi kendaraan pribadi beralih ke bus Transjabodetabek.
"Penggunaan transportasi bus meningkat 40 persen. Pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke bus itu ada 14 persen," tukas dia.
Namun, kata Bambang, kebijakan ini akan terus dievaluasi setiap pekan. Dia pun belum puas dengan hasil sementara ini. Pasalnya, masyarakat masih menjadikan kendaraan pribadi sebagai transportasi prioritas.
"Kami belum
happy karena harus meningkat lagi penggunaan bus. Makanya kemarin Pak Menteri berikan pemotongan harga. Ini bagian dari marketing lah agar bisa lebih efektif menggunakan bus," pungkasnya.
Pemerintah memberlakukan kebijakan ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, Senin, 12 Maret 2018. Ini merupakan salah satu dari tiga kebijakan untuk mengurangi volume kendaraan dan mengurangi kemacetan.
Masyarakat diharapkan beralih menggunakan angkutan umum yang sudah disediakan pemerintah, maupun yang sudah lama beroperasi melintasi GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)