Jakarta: Isu pemindahan pedagang dari Blok G Tanah Abang menjadi momok tersendiri. Mereka keberatan jika direlokasi.
"Kalau bisa sih jangan, karena kami sudah lama di sini. Apalagi pindahnya jauh banget," kata pedagang baju di Blok G Sahrul, Minggu, 24 Desember 2017.
Pedagang bakal direlokasi di tanah kosong dekat kawasan Jati Baru, Tanah Abang. Tanah milik PT KAI itu kini dimanfaatkan menjadi lahan parkir mobil. Blok G bakal dibangun dan direvitalisasi setelah dikosongkan.
"Tapi kita juga enggak tahu (revitasliasi) mau dibikin pasar atau rusun. Belum dapat kabar juga," ucap dia.
Syahrial, pedagang produk tekstil di pasar Blok G, mengutarakan pandangan serupa. Relokasi itu menurutnya berpengaruh besar bagi pendapatan. Pelanggan lebih suka belanja di Blok G.
Kawasan pertokoan yang teduh dipercaya punya daya jual tersendiri. "Kalau dipindah ke tanah kosong pengunjung kepanasan mungkin ya. Enak di sini, enggak panas-panas," sebut Syahrial.
Blok G Tanah Abang rencananya dirobohkan untuk pembangunan sky bridge yang menghubungkan blok-blok di Pasar Tanah Abang dengan stasiun. Wacana itu mandek selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, Direktur PD Pasar Jaya Arif Nasrudin menyebut bangunan empat lantai berumur 30 tahun itu tak mampu menahan beban jembatan yang akan dibangun. Gedung Blok G secara konstruksi harus direnovasi dengan dirobohkan.
Tempat itu akan dibangun dengan konsep transit oriented development (TOD). Namun, rencana itu tak kunjung terlaksana. Nantinya, setelah terbangun gedung baru, pedagang Blok G lama akan diprioritaskan.
Revitalisasi juga dinilai perlu dilakukan karena Blok G tidak memiliki lahan parkir mobil. Parkir motor yang ada saat ini juga dinilai kurang. Kios-kios yang ada pun disebut terlalu kecil.
Jakarta: Isu pemindahan pedagang dari Blok G Tanah Abang menjadi momok tersendiri. Mereka keberatan jika direlokasi.
"Kalau bisa sih jangan, karena kami sudah lama di sini. Apalagi pindahnya jauh banget," kata pedagang baju di Blok G Sahrul, Minggu, 24 Desember 2017.
Pedagang bakal direlokasi di tanah kosong dekat kawasan Jati Baru, Tanah Abang. Tanah milik PT KAI itu kini dimanfaatkan menjadi lahan parkir mobil. Blok G bakal dibangun dan direvitalisasi setelah dikosongkan.
"Tapi kita juga enggak tahu (revitasliasi) mau dibikin pasar atau rusun. Belum dapat kabar juga," ucap dia.
Syahrial, pedagang produk tekstil di pasar Blok G, mengutarakan pandangan serupa. Relokasi itu menurutnya berpengaruh besar bagi pendapatan. Pelanggan lebih suka belanja di Blok G.
Kawasan pertokoan yang teduh dipercaya punya daya jual tersendiri. "Kalau dipindah ke tanah kosong pengunjung kepanasan mungkin ya. Enak di sini, enggak panas-panas," sebut Syahrial.
Blok G Tanah Abang rencananya dirobohkan untuk pembangunan sky bridge yang menghubungkan blok-blok di Pasar Tanah Abang dengan stasiun. Wacana itu mandek selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, Direktur PD Pasar Jaya Arif Nasrudin menyebut bangunan empat lantai berumur 30 tahun itu tak mampu menahan beban jembatan yang akan dibangun. Gedung Blok G secara konstruksi harus direnovasi dengan dirobohkan.
Tempat itu akan dibangun dengan konsep transit oriented development (TOD). Namun, rencana itu tak kunjung terlaksana. Nantinya, setelah terbangun gedung baru, pedagang Blok G lama akan diprioritaskan.
Revitalisasi juga dinilai perlu dilakukan karena Blok G tidak memiliki lahan parkir mobil. Parkir motor yang ada saat ini juga dinilai kurang. Kios-kios yang ada pun disebut terlalu kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)