medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membanggakan dua hal dalam pencapaiannya selama memimpin Jakarta. Dia menilai, penanganan banjir dan sistem pemerintah di Ibu Kota sudah menunjukkan hasilnya.
Djarot mengatakan, gubernur-gubernur periode 2012-2017, mulai dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga dirinya, telah maksimal menangani banjir. Normalisasi sungai terus dikerjakan meski belum sepenuhnya rampung.
"Terus terang (normalisasi sungai) masih belum tuntas, karena kita konsentrasi untuk Kali Ciliwung, kemudian Kali Grogol dan Kali Krukut. Belum tuntas karena ada 13 sungai mengaliri Jakarta," ucap Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 9 Oktober 2017.
Menurut dia, mengembalikan fungsi sungai sangat penting bagi penanganan banjir di Ibu Kota. Baik-buruknya sistem drainase dari permukiman ke permukiman tergantung pada kondisi sungai.
"Kalau semuanya (sistem drainase) terkoneksi otomatis banjir akan surut. Sekarang sudah kelihatan banjir sudah banyak berkurang di beberapa titik," ungkapnya.
Selain itu, Djarot juga mengklaim, sistem pengelolaan pemerintah di Jakarta semakin baik. Sistem pemerintahan sudah mulai berbasis elektronik.
"Baik itu e-budgeting, e-catalog, kemudian e-planning sehingga sampai dengan cashless ya. Jadi hal seperti ini membikin teman-teman nyaman dan tidak ada ketakutan dan kekhawatiran lagi (akan korupsi)," ucap Djarot.
Tak lupa, mantan Wali Kota Blitar itu juga menyinggung soal sistem penilaian PNS dengan key performance indicators (KPI) dan pengembangan Jakarta Smart City. Penggunaan teknologi penting untuk mendukung menyelesaikan persoalan di Jakarta.
"Kita kembangkan big data karena Jakarta ini bukan hanya metropolitan tapi megapolitan, berbagai macam kompleksitas, persoalan yang ada di Jakarta hanya bisa diselesaikan kalau kita juga memanfaatkan teknologi," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membanggakan dua hal dalam pencapaiannya selama memimpin Jakarta. Dia menilai, penanganan banjir dan sistem pemerintah di Ibu Kota sudah menunjukkan hasilnya.
Djarot mengatakan, gubernur-gubernur periode 2012-2017, mulai dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga dirinya, telah maksimal menangani banjir. Normalisasi sungai terus dikerjakan meski belum sepenuhnya rampung.
"Terus terang (normalisasi sungai) masih belum tuntas, karena kita konsentrasi untuk Kali Ciliwung, kemudian Kali Grogol dan Kali Krukut. Belum tuntas karena ada 13 sungai mengaliri Jakarta," ucap Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 9 Oktober 2017.
Menurut dia, mengembalikan fungsi sungai sangat penting bagi penanganan banjir di Ibu Kota. Baik-buruknya sistem drainase dari permukiman ke permukiman tergantung pada kondisi sungai.
"Kalau semuanya (sistem drainase) terkoneksi otomatis banjir akan surut. Sekarang sudah kelihatan banjir sudah banyak berkurang di beberapa titik," ungkapnya.
Selain itu, Djarot juga mengklaim, sistem pengelolaan pemerintah di Jakarta semakin baik. Sistem pemerintahan sudah mulai berbasis elektronik.
"Baik itu
e-budgeting, e-catalog, kemudian
e-planning sehingga sampai dengan
cashless ya. Jadi hal seperti ini membikin teman-teman nyaman dan tidak ada ketakutan dan kekhawatiran lagi (akan korupsi)," ucap Djarot.
Tak lupa, mantan Wali Kota Blitar itu juga menyinggung soal sistem penilaian PNS dengan
key performance indicators (KPI) dan pengembangan Jakarta Smart City. Penggunaan teknologi penting untuk mendukung menyelesaikan persoalan di Jakarta.
"Kita kembangkan big data karena Jakarta ini bukan hanya metropolitan tapi megapolitan, berbagai macam kompleksitas, persoalan yang ada di Jakarta hanya bisa diselesaikan kalau kita juga memanfaatkan teknologi," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)