medcom.id, Jakarta: Para korban malapraktik Klinik Metropole yang telah dirugikan hingga ratusan juta rupiah, meminta kejelasan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan ganti rugi dari klinik Metropole.
Pasalnya, selama ini Dinas Kesehatan dinilai lalai dalam memberikan izin praktik pengobatan. Padahal, perizinan tersebut berkenaan dengan nyawa banyak orang.
"Minimal Dinas Kesehatan bertanggung jawab dalam perijinan dan pengawasan, jadi tidak timbul hal yang merugikan masyarakat, kami korban finansial dan badan. Kembalikan uang kami," kata Trijaya, salah satu suami pasien korban malapraktik Klinik Metropole saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Trijaya mengaku, setelah menemani istrinya berobat ke klinik di kawasan Jakarta Barat itu, ia belum pernah bertemu dengan pihak klinik. Ia pun berharap Rp25 juta yang telah ia keluarkan untuk pengobatan bisa diganti untuk melakukan pengobatan dan perawatan lanjutan bagi istrinya di rumah sakit lain.
"Uang kembalikan kepada kami, korban-korban masih ada yang memerlukan perawatan di RS lain. Tolong (Dinas Kesehatan) carikan solusi perawatan bagi kami," kata Trijaya.
medcom.id, Jakarta: Para korban malapraktik Klinik Metropole yang telah dirugikan hingga ratusan juta rupiah, meminta kejelasan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan ganti rugi dari klinik Metropole.
Pasalnya, selama ini Dinas Kesehatan dinilai lalai dalam memberikan izin praktik pengobatan. Padahal, perizinan tersebut berkenaan dengan nyawa banyak orang.
"Minimal Dinas Kesehatan bertanggung jawab dalam perijinan dan pengawasan, jadi tidak timbul hal yang merugikan masyarakat, kami korban finansial dan badan. Kembalikan uang kami," kata Trijaya, salah satu suami pasien korban malapraktik Klinik Metropole saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Trijaya mengaku, setelah menemani istrinya berobat ke klinik di kawasan Jakarta Barat itu, ia belum pernah bertemu dengan pihak klinik. Ia pun berharap Rp25 juta yang telah ia keluarkan untuk pengobatan bisa diganti untuk melakukan pengobatan dan perawatan lanjutan bagi istrinya di rumah sakit lain.
"Uang kembalikan kepada kami, korban-korban masih ada yang memerlukan perawatan di RS lain. Tolong (Dinas Kesehatan) carikan solusi perawatan bagi kami," kata Trijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)