medcom.id, Jakarta: Pemerintah memberikan kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar Minyak bersubsidi melalui kantor pos terdekat. Awalnya, konpensasi diberikan melalui Kartu Keluarga Sejahtera. Namun, kartu itu belum bisa dicairkan. Kompensasi 'dadakan' pun muncul, bernama Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
Salah satu petugas kantor pos yang terletak di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sutanto, mengatakan instruksi itu baru didapatkan sekitar satu jam setelah Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita baru terima perintah, jam 10 malam, habis pengumuman BBM itu," kata Sutanto, Selasa, (18/11/2014).
Kemudian, PT Pos Indonesia, khususnya Kantor Regional IV mengirimkan ribuan undangan kepada calon penerima yang berada di Jakarta Pusat. Undangan tersebut mulai dikirimkan sejak Selasa pagi.
"Kita ngirim undangan 1.601, dan yang bisa ambil di sini, (Kantor Pos Pasar Baru) sekitar 751," ujar dia.
Untuk diketahui, PSKS merupakan kompensasi yang sifatnya tabungan. Jumlah nominal yang didapatkan penerima adalah Rp400 ribu untuk dua bulan. Adapun syaratnya, mereka harus membawa undangan, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Pantauan di lokasi, ratusan orang sudah mengantre di empat loket yang dibagi berdasarkan kelurahan, untuk verifikasi identitas. Kemudian, setelah verifikasi selasi, mereka diarahkan ke sejumlah loket lainnya untuk mendapatkan uang tersebut, dengan membawa tanda lulus verifikasi.
Berikut empat loket yang ada di Kantor Pos Kawasan Baru. Loket 35 melayani warga yang berasal dari Kelurahan Duri Pulo, Kebon Kosong, Pasar Baru dan Sumur Batu.
Loket 36 melayani warga Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kebon Melati, Karang Anyar dan Petojo Selatan. Loket 37 melayani warga Kelurahan Cideng, Gambir, Mangga Dua Selatan dan Serdang. Loket 38 melayani warga Kelurahan Bungur, Cempaka Baru, Kampung Bali, Kebon Kacang, Petojo Utara dan Utan Panjang. Kartu ini tak bisa diwakilkan, sehingga banyak penerima yang sepuh memaksakan diri datang.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah memberikan kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar Minyak bersubsidi melalui kantor pos terdekat. Awalnya, konpensasi diberikan melalui Kartu Keluarga Sejahtera. Namun, kartu itu belum bisa dicairkan. Kompensasi 'dadakan' pun muncul, bernama Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
Salah satu petugas kantor pos yang terletak di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sutanto, mengatakan instruksi itu baru didapatkan sekitar satu jam setelah Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita baru terima perintah, jam 10 malam, habis pengumuman BBM itu," kata Sutanto, Selasa, (18/11/2014).
Kemudian, PT Pos Indonesia, khususnya Kantor Regional IV mengirimkan ribuan undangan kepada calon penerima yang berada di Jakarta Pusat. Undangan tersebut mulai dikirimkan sejak Selasa pagi.
"Kita ngirim undangan 1.601, dan yang bisa ambil di sini, (Kantor Pos Pasar Baru) sekitar 751," ujar dia.
Untuk diketahui, PSKS merupakan kompensasi yang sifatnya tabungan. Jumlah nominal yang didapatkan penerima adalah Rp400 ribu untuk dua bulan. Adapun syaratnya, mereka harus membawa undangan, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Pantauan di lokasi, ratusan orang sudah mengantre di empat loket yang dibagi berdasarkan kelurahan, untuk verifikasi identitas. Kemudian, setelah verifikasi selasi, mereka diarahkan ke sejumlah loket lainnya untuk mendapatkan uang tersebut, dengan membawa tanda lulus verifikasi.
Berikut empat loket yang ada di Kantor Pos Kawasan Baru. Loket 35 melayani warga yang berasal dari Kelurahan Duri Pulo, Kebon Kosong, Pasar Baru dan Sumur Batu.
Loket 36 melayani warga Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kebon Melati, Karang Anyar dan Petojo Selatan. Loket 37 melayani warga Kelurahan Cideng, Gambir, Mangga Dua Selatan dan Serdang. Loket 38 melayani warga Kelurahan Bungur, Cempaka Baru, Kampung Bali, Kebon Kacang, Petojo Utara dan Utan Panjang. Kartu ini tak bisa diwakilkan, sehingga banyak penerima yang sepuh memaksakan diri datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)