Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai tak siap menghadapi kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Pusat grosir tersebut dipadati pengunjung menjelang lebaran.
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membeludaknya Pasar Tanah Abang," ujar anggota Komisi IX Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Mei 2021.
Menurut Rahmad, ketidaksiapan itu terlihat dari tidak adanya penyekatan serta penutupan pintu masuk transportasi menuju Tanah Abang. Upaya itu baru dilakukan setelah terjadi kerumunan.
Politikus PDI Perjuangan itu menyayangkan pengunjung yang tak memedulikan jaga jarak. Keadaan itu dikhawatirkan menjadi klaster penularan covid-19.
Menurut dia, Pemprov DKI seharusnya mengatisipasi keramaian di Pasar Tanah Abang. Caranya dengan sosialisasi ke masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.
"Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke Pasar Tanah Abang," kata Rahmad.
Rahmad mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkoordinasi dan mengerahkan aparat tambahan untuk mengatur alur pergerakan pengunjung. Dia menilai menghentikan pergerakan masyarakat juga akan mencegah keadaan pasar melebihi kapasitas.
"Saya mendesak koordinasi aparat kepolisian dan TNI untuk melakukan penyekatan sampai sore. Jangan sampai masyarakat masuk ke Pasar Tanah Abang," ucap Rahmad.
Baca: Satgas Covid-19 di Pasar Tanah Abang Diminta Tegas Cegah Kerumunan
Pasar Tanah Abang dijejali pengunjung yang berbelanja kebutuhan lebaran. Per Minggu, 2 Mei 2021, tercatat 100 ribu pengunjung memadati pusat grosir tersebut.
Pada Jumat, 30 April 2021, jumlah pengunjung tercatat 35 ribu orang dan Sabtu, 1 Mei 2021, pengunjung menyentuh angka 87 ribu orang. Kondisi itu membuat pelaksanaan protokol kesehatan diabaikan banyak orang.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai tak siap menghadapi kerumunan yang terjadi di Pasar
Tanah Abang. Pusat grosir tersebut dipadati pengunjung menjelang lebaran.
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membeludaknya Pasar Tanah Abang," ujar anggota Komisi IX Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Mei 2021.
Menurut Rahmad, ketidaksiapan itu terlihat dari tidak adanya penyekatan serta penutupan pintu masuk transportasi menuju Tanah Abang. Upaya itu baru dilakukan setelah terjadi kerumunan.
Politikus PDI Perjuangan itu menyayangkan pengunjung yang tak memedulikan jaga jarak. Keadaan itu dikhawatirkan menjadi klaster penularan
covid-19.
Menurut dia, Pemprov DKI seharusnya mengatisipasi keramaian di Pasar Tanah Abang. Caranya dengan sosialisasi ke masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.
"Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke Pasar Tanah Abang," kata Rahmad.
Rahmad mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkoordinasi dan mengerahkan aparat tambahan untuk mengatur alur pergerakan pengunjung. Dia menilai menghentikan pergerakan masyarakat juga akan mencegah keadaan pasar melebihi kapasitas.
"Saya mendesak koordinasi aparat kepolisian dan TNI untuk melakukan penyekatan sampai sore. Jangan sampai masyarakat masuk ke Pasar Tanah Abang," ucap Rahmad.
Baca: Satgas Covid-19 di Pasar Tanah Abang Diminta Tegas Cegah Kerumunan
Pasar Tanah Abang dijejali pengunjung yang berbelanja kebutuhan lebaran. Per Minggu, 2 Mei 2021, tercatat 100 ribu pengunjung memadati pusat grosir tersebut.
Pada Jumat, 30 April 2021, jumlah pengunjung tercatat 35 ribu orang dan Sabtu, 1 Mei 2021, pengunjung menyentuh angka 87 ribu orang. Kondisi itu membuat pelaksanaan protokol kesehatan diabaikan banyak orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)