medcom.id, Jakarta: Genap sudah 490 tahun usia Jakarta. Tak lagi muda, memang.
Toh, tak banyak yang tahu kapan kota ini lahir. Bahkan, pada masa kolonial, kelahiran kota yang dahulu bernama Batavia ini diperingati pada akhir Mei.
Merujuk banyak data dan sumber, perayaan hari lahir Jakarta akhir Mei disandarkan pada penaklukkan Jayakarta, Mei 1619, oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.
Baca: Monas, Riwayat Mu Dulu
Selepas masa penjajahan, Sudiro, Wali Kota Jakarta 1953-1958 menyadari Jakarta perlu punya hari jadi. Lepas dari peringatan berdirinya Batavia.
Sudiro lalu mengumpulkan sejumlah tokoh, seperti Mohamad Yamin dan Sukanto serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo. Mereka diberi tugas meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Sudiro saat itu berkeyakinan Fatahillah menderikan Jakarta pada 1527. Tapi, kapan tanggal dan bulannya, itu yang jadi soal.
Baca: Selamat Ulang Tahun Jakarta
Kemudian, Sukanto menyerahkan naskah berjudul "Dari Jayakarta ke Jakarta". Dia menduga pada 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat dengan saat-saat Fatahillah membangun Jayakarta.
Naskah itu kemudian diserahkannya ke Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas. Kemudian digelarlah sidang dan menetapkan bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta.
Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukannya dengan resmi dan usulannya diterima dengan suara bulat. Sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta. Sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta.
Apa pula pendapat yang mengatakan, tanggal 22 Juni dipilih lantaran saat itu adalah Maulid Nabi Muhammad SAW.
medcom.id, Jakarta: Genap sudah 490 tahun usia Jakarta. Tak lagi muda, memang.
Toh, tak banyak yang tahu kapan kota ini lahir. Bahkan, pada masa kolonial, kelahiran kota yang dahulu bernama Batavia ini diperingati pada akhir Mei.
Merujuk banyak data dan sumber, perayaan hari lahir Jakarta akhir Mei disandarkan pada penaklukkan Jayakarta, Mei 1619, oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.
Baca: Monas, Riwayat Mu Dulu
Selepas masa penjajahan, Sudiro, Wali Kota Jakarta 1953-1958 menyadari Jakarta perlu punya hari jadi. Lepas dari peringatan berdirinya Batavia.
Sudiro lalu mengumpulkan sejumlah tokoh, seperti Mohamad Yamin dan Sukanto serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo. Mereka diberi tugas meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Sudiro saat itu berkeyakinan Fatahillah menderikan Jakarta pada 1527. Tapi, kapan tanggal dan bulannya, itu yang jadi soal.
Baca: Selamat Ulang Tahun Jakarta
Kemudian, Sukanto menyerahkan naskah berjudul "Dari Jayakarta ke Jakarta". Dia menduga pada 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat dengan saat-saat Fatahillah membangun Jayakarta.
Naskah itu kemudian diserahkannya ke Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas. Kemudian digelarlah sidang dan menetapkan bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta.
Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukannya dengan resmi dan usulannya diterima dengan suara bulat. Sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta. Sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta.
Apa pula pendapat yang mengatakan, tanggal 22 Juni dipilih lantaran saat itu adalah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)