medcom.id, Jakarta: Setelah Kampung Pulo, Bukit Duri menjadi kawasan berikutnya yang akan ditertibkan dalam program normalisasi Sungai Ciliwung. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penertiban akan segera direalisasikan setelah rumah susun untuk menampung warga yang rumahnya terdampak penertiban, berdiri.
"Bukit Duri masih kita tunggu rusun jadi. Jadi yang saya tawarkan dan saya terima dari Ciliwung Merdeka itu adalah Kampung Pulo kan, ada kampung tengahnya itu lho. Nah, saya mau menawarkan bisa enggak kita bangun rusun di situ," kata Ahok, sapaan Basuki, di sela-sela Lebaran Betawi, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Sayangnya, pria yang akrab di sapa Ahok itu tidak merinci pasti kapan penertiban itu dilakukan. Namun demikian, Ahok menjamin warga terdampak penertiban yang memiliki sertifikat akan mendapat ganti tempat tinggal baru seluas 1,5 kali rumah lama.
"Yang punya tanah dan kebetulan punya sertifikat, saya kasih satu setengah kali. Jadi kalau kamu punya tanah 100 meter. Seandainya sudah jadi rusun. Misalkan (ukuran) rusun 30 meter, berarti (dapat) 150 meter. Kamu akan dapat lima rusun dan sertfikat saya kasih, tapi di atas sertifikatnya DKI," terang Ahok.
Untuk kawasan bantaran sungai Ciliwung, Ahok mengatakan, akan menertibkan tanpa toleransi. Menurutnya, kawasan tersebut harus steril tanpa bangunan.
"Tapi untuk yang namanya jalan inspeksi sungai, saya tidak bisa toleransi. Saya sudah pelajari sejarah Ciliwung, sejarah Bukit Duri, dan sejarah Kampung Pulo. Enggak ada orang asli Kampung Pulo dan Bukit Duri yang tinggal di (dekat) dalam sungai. Enggak ada. Itu semuanya lebih cenderung orang-orang pendatang yang ngurug sungai pakai sampah (jadi dataran)," sesal Ahok.
medcom.id, Jakarta: Setelah Kampung Pulo, Bukit Duri menjadi kawasan berikutnya yang akan ditertibkan dalam program normalisasi Sungai Ciliwung. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penertiban akan segera direalisasikan setelah rumah susun untuk menampung warga yang rumahnya terdampak penertiban, berdiri.
"Bukit Duri masih kita tunggu rusun jadi. Jadi yang saya tawarkan dan saya terima dari Ciliwung Merdeka itu adalah Kampung Pulo kan, ada kampung tengahnya itu lho. Nah, saya mau menawarkan bisa enggak kita bangun rusun di situ," kata Ahok, sapaan Basuki, di sela-sela Lebaran Betawi, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Sayangnya, pria yang akrab di sapa Ahok itu tidak merinci pasti kapan penertiban itu dilakukan. Namun demikian, Ahok menjamin warga terdampak penertiban yang memiliki sertifikat akan mendapat ganti tempat tinggal baru seluas 1,5 kali rumah lama.
"Yang punya tanah dan kebetulan punya sertifikat, saya kasih satu setengah kali. Jadi kalau kamu punya tanah 100 meter. Seandainya sudah jadi rusun. Misalkan (ukuran) rusun 30 meter, berarti (dapat) 150 meter. Kamu akan dapat lima rusun dan sertfikat saya kasih, tapi di atas sertifikatnya DKI," terang Ahok.
Untuk kawasan bantaran sungai Ciliwung, Ahok mengatakan, akan menertibkan tanpa toleransi. Menurutnya, kawasan tersebut harus steril tanpa bangunan.
"Tapi untuk yang namanya jalan inspeksi sungai, saya tidak bisa toleransi. Saya sudah pelajari sejarah Ciliwung, sejarah Bukit Duri, dan sejarah Kampung Pulo. Enggak ada orang asli Kampung Pulo dan Bukit Duri yang tinggal di (dekat) dalam sungai. Enggak ada. Itu semuanya lebih cenderung orang-orang pendatang yang ngurug sungai pakai sampah (jadi dataran)," sesal Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)