medcom.id, Bogor: Presiden Joko Widodo dibuat geleng-geleng kepala saat meninjau Wisma Atlet Hambalang di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Bangunan proyek yang dihentikan 2012 silam itu berantakan dan jadi objek jarahan para pencuri.
Aksi penjarahan di Wisma Atlet sudah terjadi sejak proyek dihentikan. Dalam kurun 2013 dan 2014, polisi beberapa kali mengungkap kasus pencurian di Wisma Atlet. Beberapa di antaranya sudah selesai hingga proses pengadilan dengan barang bukti berupa potongan kabel dan besi.
Kepala Kepolisian Sektor Citeureup, Komisaris Polisi Muhammad Chaniago, mengakui Wisma Atlet masih rawan pencurian hingga saat ini. Penjagaan di sana ditambah.
"Selain satpam, ada dua personel polisi yang berjaga. Mereka ditugaskan untuk mencegah aksi penjarahan aset negara kembali terulang," kata Chaniago, Kamis (24/3/2016).
Chaniago mengakui terdapat beberapa kasus pencurian yang terungkap di Wisma Atlet. Namun, sejak dirinya bertugas di Polsek Citeureup akhir 2014 lalu, ia belum mendapat temuan atau laporan baru.
Pantauan Metrotvnews.com, sedikitnya terdapat empat petugas jaga di gerbang Wisma Atlet. Satu orang di antaranya mengenakan kaus satuan pengamanan, sementara tiga lainnya memakai pakaian sipil.
"Yang dijaga hanya di pintu gerbang karena akses masuknya cuma dari sini. Di sekeliling wisma sudah dihalangi tembok pembatas," kata seorang petugas jaga yang enggan namanya disebutkan.
Menurutnya, penjagaaan Wisma Atlet dilakukan empat personel siang dan malam. Warga tidak bisa sembarangan keluar masuk ke sana dan harus menyertakan izin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Salah satu kasus pencurian di Wisma Atlet terungkap pada 15 Januari 2014 lalu. Saat itu tiga pelaku tertangkap tangan mencuri kabel. Pencuriaan material bangunan di Wisma Atlet itu dirasa sebagian orang cukup aneh karena pengamanan di sana ekstra ketat 24 jam.
medcom.id, Bogor: Presiden Joko Widodo dibuat geleng-geleng kepala saat meninjau Wisma Atlet Hambalang di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Bangunan proyek yang dihentikan 2012 silam itu berantakan dan jadi objek jarahan para pencuri.
Aksi penjarahan di Wisma Atlet sudah terjadi sejak proyek dihentikan. Dalam kurun 2013 dan 2014, polisi beberapa kali mengungkap kasus pencurian di Wisma Atlet. Beberapa di antaranya sudah selesai hingga proses pengadilan dengan barang bukti berupa potongan kabel dan besi.
Kepala Kepolisian Sektor Citeureup, Komisaris Polisi Muhammad Chaniago, mengakui Wisma Atlet masih rawan pencurian hingga saat ini. Penjagaan di sana ditambah.
"Selain satpam, ada dua personel polisi yang berjaga. Mereka ditugaskan untuk mencegah aksi penjarahan aset negara kembali terulang," kata Chaniago, Kamis (24/3/2016).
Chaniago mengakui terdapat beberapa kasus pencurian yang terungkap di Wisma Atlet. Namun, sejak dirinya bertugas di Polsek Citeureup akhir 2014 lalu, ia belum mendapat temuan atau laporan baru.
Pantauan Metrotvnews.com, sedikitnya terdapat empat petugas jaga di gerbang Wisma Atlet. Satu orang di antaranya mengenakan kaus satuan pengamanan, sementara tiga lainnya memakai pakaian sipil.
"Yang dijaga hanya di pintu gerbang karena akses masuknya cuma dari sini. Di sekeliling wisma sudah dihalangi tembok pembatas," kata seorang petugas jaga yang enggan namanya disebutkan.
Menurutnya, penjagaaan Wisma Atlet dilakukan empat personel siang dan malam. Warga tidak bisa sembarangan keluar masuk ke sana dan harus menyertakan izin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Salah satu kasus pencurian di Wisma Atlet terungkap pada 15 Januari 2014 lalu. Saat itu tiga pelaku tertangkap tangan mencuri kabel. Pencuriaan material bangunan di Wisma Atlet itu dirasa sebagian orang cukup aneh karena pengamanan di sana ekstra ketat 24 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)