medcom.id, Jakarta: Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah siap dicopot dari jabatannya jika proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) tidak dioperasikan pada 2017.
Andri mengaku akan mempercepat proyek itu. Ia menargetkan lelang dapat dilakukan tahun depan dan dioperasikan 2017.
"Pak Gubernur rencanakan 2017 harus jalan. Mudah-mudahan awal 2016 sudah melaksanakan lelang," kata Andri dalam dialog publik bertajuk 'Apakah Kereta Api Ringan (LRT) Solusi Efektif untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota’ di Gedung Prasada Sasana Karya, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2015).
Andri menyadari proyek ini diragukan karena terkesan maju-mundur dan berujung pada ketidakjelasan. Namun Andri menegaskan, proyek ini berjalan dan ia mempertaruhkan jabatannya.
"Tahun 2016 harus lelang (persiapannya oleh PT Jakarta Propertindo). Kita harus yakin. Kalau tidak 2016, enggak usah pakai mundur, siap dicopot (jabatan),” ujarnya.
Menurutnya, semua program angkutan massal seperti LRT, MRT, dan BRT akan mubazir kalau tidak diikuti pembatasan kendaraan pribadi. "Saya tidak punya program lain, tapi bagaimana semua ini bisa dieksekusi dengan baik," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah siap dicopot dari jabatannya jika proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) tidak dioperasikan pada 2017.
Andri mengaku akan mempercepat proyek itu. Ia menargetkan lelang dapat dilakukan tahun depan dan dioperasikan 2017.
"Pak Gubernur rencanakan 2017 harus jalan. Mudah-mudahan awal 2016 sudah melaksanakan lelang," kata Andri dalam dialog publik bertajuk 'Apakah Kereta Api Ringan (LRT) Solusi Efektif untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota’ di Gedung Prasada Sasana Karya, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2015).
Andri menyadari proyek ini diragukan karena terkesan maju-mundur dan berujung pada ketidakjelasan. Namun Andri menegaskan, proyek ini berjalan dan ia mempertaruhkan jabatannya.
"Tahun 2016 harus lelang (persiapannya oleh PT Jakarta Propertindo). Kita harus yakin. Kalau tidak 2016, enggak usah pakai mundur, siap dicopot (jabatan),” ujarnya.
Menurutnya, semua program angkutan massal seperti LRT, MRT, dan BRT akan mubazir kalau tidak diikuti pembatasan kendaraan pribadi. "Saya tidak punya program lain, tapi bagaimana semua ini bisa dieksekusi dengan baik," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)