medcom.id, Jakarta: Warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengaku kesulitan memanfaatkan KJP untuk membeli keperluan sekolah. Pasalnya, toko yang mau menerima transaksi menggunakan KJP masih minim.
Selain kesulitan aktivasi, warga mengaku, kesulitan melakukan pembelian peralatan sekolah. Toko penjual peralatan sekolah yang melayani KJP sangat terbatas. Selain itu, toko yang dapat melayani KJP kurang disosialisasikan.
Warga Halim, Jakarta Timur, Yuli mengatakan, karena kurang sosialisasi, banyak warga yang rela pergi ke Senayan untuk beli buku, padahal ada Pasar Kramatjati yang dapat melayani KJP. "Warga tahunya baru 3 hari ini. Pemberitahuannya itu gimana. Apalagi ada kabar lewat tanggal 3 Agustus hangus," kata Yuli yang berkumpul di kantor Forum Warga Kota (Fakta) Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2015).
Minimnya toko yang melayani KJP membuat warga harus rela berdesakan membeli peralatan sekolah. Selain itu, waktu untuk mencairkan uang hanya berlaku dari 27 Juli hingga 3 Agustus. "Saya hari Senin kemarin enggak jadi beli (peralatan sekolah) karena desak-desakan. Padahal sudah datang ke JakBook di Senayan," kata warga yang bernama Ayu.
Warga meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengevaluasi dan memperbaiki sistem KJP yang dinilai masih menyulitkan warga.
medcom.id, Jakarta: Warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengaku kesulitan memanfaatkan KJP untuk membeli keperluan sekolah. Pasalnya, toko yang mau menerima transaksi menggunakan KJP masih minim.
Selain kesulitan aktivasi, warga mengaku, kesulitan melakukan pembelian peralatan sekolah. Toko penjual peralatan sekolah yang melayani KJP sangat terbatas. Selain itu, toko yang dapat melayani KJP kurang disosialisasikan.
Warga Halim, Jakarta Timur, Yuli mengatakan, karena kurang sosialisasi, banyak warga yang rela pergi ke Senayan untuk beli buku, padahal ada Pasar Kramatjati yang dapat melayani KJP. "Warga tahunya baru 3 hari ini. Pemberitahuannya itu gimana. Apalagi ada kabar lewat tanggal 3 Agustus hangus," kata Yuli yang berkumpul di kantor Forum Warga Kota (Fakta) Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2015).
Minimnya toko yang melayani KJP membuat warga harus rela berdesakan membeli peralatan sekolah. Selain itu, waktu untuk mencairkan uang hanya berlaku dari 27 Juli hingga 3 Agustus. "Saya hari Senin kemarin enggak jadi beli (peralatan sekolah) karena desak-desakan. Padahal sudah datang ke JakBook di Senayan," kata warga yang bernama Ayu.
Warga meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengevaluasi dan memperbaiki sistem KJP yang dinilai masih menyulitkan warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)