Jakarta: Gubernur Anies Baswedan mengaku mulai kewalahan bertugas seorang diri tanpa didampingi wakil gubernur. Terutama, ketika harus bertugas sebagai protokoler Presiden Joko Widodo.
Kondisi tersebut baru ia rasakan saat Presiden Joko Widodo harus bertolak ke Bangkok, Thailand, pada pagi tadi. Berdasarkan standar protokoler kepresidenan, Anies sebagai Gubernur harus mendampingi Presiden hingga di bandara.
Pada waktu yang sama, Anies harus memimpin upacara hari ulang tahun (HUT) ke 492 DKI Jakarta di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas).
"Nah kalau ada wakil (bisa) dikirim (mewakili) Gubernur (memimpin) upacara (HUT Jakarta), kalau sekarang terpaksa tidak bisa (mendampingi Jokowi)," ujar Anies di Ruang Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Mei 2019.
Dalam menjalankan program kerja, Anies justru tidak merasa kesulitan. Ia sudah memiliki tim yang ikut membantunya menjalankan tugas memimpin Ibu Kota.
"Jadi yang sering menantang itu bukan pada program, kalau program sudah ada organisasi, tapi kepada acara dengan pemerintah pusat, acara yang mengharuskan secara protokoler ada Gubernur dan Wakil Gubernur, badannya cuman satu, protokolnya mengharuskan kehadiran," tuturnya.
Anies berharap DPRD DKI segera bersidang untuk memutuskan pendampingnya di Pemprov DKI. Dia akan menerima siapa pun yang dipilih untuk menjadi wakilnya.
"Namanya sudah disampaikan beberapa bulan lalu, mudah-mudahan mereka (DPRD DKI) segera bersidang, nanti saya siap bermitra dengan yang dipilih," pungkasnya.
Jakarta: Gubernur Anies Baswedan mengaku mulai kewalahan bertugas seorang diri tanpa didampingi wakil gubernur. Terutama, ketika harus bertugas sebagai protokoler Presiden Joko Widodo.
Kondisi tersebut baru ia rasakan saat Presiden Joko Widodo harus bertolak ke Bangkok, Thailand, pada pagi tadi. Berdasarkan standar protokoler kepresidenan, Anies sebagai Gubernur harus mendampingi Presiden hingga di bandara.
Pada waktu yang sama, Anies harus memimpin upacara hari ulang tahun (HUT) ke 492 DKI Jakarta di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas).
"Nah kalau ada wakil (bisa) dikirim (mewakili) Gubernur (memimpin) upacara (HUT Jakarta), kalau sekarang terpaksa tidak bisa (mendampingi Jokowi)," ujar Anies di Ruang Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Mei 2019.
Dalam menjalankan program kerja, Anies justru tidak merasa kesulitan. Ia sudah memiliki tim yang ikut membantunya menjalankan tugas memimpin Ibu Kota.
"Jadi yang sering menantang itu bukan pada program, kalau program sudah ada organisasi, tapi kepada acara dengan pemerintah pusat, acara yang mengharuskan secara protokoler ada Gubernur dan Wakil Gubernur, badannya cuman satu, protokolnya mengharuskan kehadiran," tuturnya.
Anies berharap DPRD DKI segera bersidang untuk memutuskan pendampingnya di Pemprov DKI. Dia akan menerima siapa pun yang dipilih untuk menjadi wakilnya.
"Namanya sudah disampaikan beberapa bulan lalu, mudah-mudahan mereka (DPRD DKI) segera bersidang, nanti saya siap bermitra dengan yang dipilih," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)