Antrean truk sampah Pemprov DKI di TPST Bantar Gebang. Foto: MTVN.com/Damar Iradat.
Antrean truk sampah Pemprov DKI di TPST Bantar Gebang. Foto: MTVN.com/Damar Iradat.

Antrean Truk Sampah DKI di Bantar Gebang Mengular 1 Km

Damar Iradat • 21 Juli 2016 13:15
medcom.id, Jakarta: Proses peralihan pengelolaan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, belum sepenuhnya mulus. Antrean truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengular. Antrean terjadi sejak pagi.
 
Pantauan Metrotvnews.com, Kamis (21/7/2016), antrean sudah terjadi sejak sekitar 800 meter sebelum masuk TPST Bantar Gebang. Antrean truk bahkan mengular hingga ke area pembuangan sampah. 
 
Menurut para sopir truk, antrean terjadi akibat tempat pembuangan sampah yang digunakan dalam masa peralihan pengelolaan masih minim. Akibatnya, mereka harus menunggu cukup lama untuk mendapat giliran membuang sampah.

"Biasanya buang sampah ke empat titik. Tapi sekarang cuma buang ke satu titik," ungkap Muhidin, salah seorang sopir truk sampah DKI kepada Metrotvnews.com
 
Muhidin mengakui dirinya sudah sejak pagi mengantre untuk mendapat giliran membuang sampah di truknya. Namun ia baru mendapat giliran sekitar pukul 11.15 WIB tadi.
 
Antrean Truk Sampah DKI di Bantar Gebang Mengular 1 Km

Truk Pemprov DKI antre di TPST Bantar Gebang. Foto: MTVN.com/Damar Iradat.

Hal senada diakui oleh Jon. Sopir truk sampah yang biasa mengambil sampah di kawasan Sunter, Jakarta Utara, itu mengaku hari ini antrean lebih panjang dari biasanya. "Kalau biasanya tidak selama ini. Mungkin karena baru peralihan," ucap Jon. 
 
Seperti diketahui, Pemprov DKI resmi memutus kontrak kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang PT Godang Tua Jaya (jo) PT Navigat Organic Energy Indonesia per Selasa, 19 Juli lalu. DKI akan mengelola sendiri sampah mereka di Bantar Gebang. 
 
Kendati demikian, Dinas Kebersihan DKI akan memberi waktu selama 60 hari kepada PT GTJ jo PT NOEI untuk mengemasi alat berat mereka. Pada saat yang sama, Pemprov DKI memasukkan sejumlah alat berat pengganti untuk mengambil alih pengelolaan.
 
Antrean Truk Sampah DKI di Bantar Gebang Mengular 1 Km

Alat berat milik Pemprov DKI di TPST Bantar Gebang. Foto: MTVN.com/Damar Iradat.

Kepala Satuan Pelaksana Pengelolaan Akhir Sampah Dinas Kebersihan DKI di Bantar Gebang, Rizky Febrianto, menjelaskan, penumpukan truk kali tak bisa dihindari. Sampai saat ini, Dinas Kebersihan DKI masih memindahkan alat berat yang digunakan untuk mengelola sampah.
 
"Pengadaan alat berat kita belum sebanyak dari pengelola sebelumnya. Ini yang menyebabkan pengelolaan sampah saat ini masih terhambat," ujar Rizky.
 
Dinas Kebersihan DKI merencanakan memindahkan total 22 alat berat ke TPST Bantar Gebang. Sejauh ini, sebanyak 15 unit escavator sudah sampai ke Bantar Gebang, sementara untuk wiloader baru enam dari rencana enam unit yang dipindahkan. Sedangkan satu unit lainnya yang masih belum masuk adalah buldozer. 
 
Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan
 
Peralihan pengelolaan sampah dari pihak swasta ke Pemprov DKI juga menyebabkan adanya penumpukan sampah di pinggir jalan sekitar TPST. Hal ini diakui para sopir truk Pemprov DKI. Mereka mengaku, sejak peralihan pengelola, beberapa sopir truk membuang sampah di pinggir jalan. 
 
"Memang sampah jadi menumpuk di pinggir jalan. Karena kemarin kan terakhir dikelola sama swasta," ungkap Jon.
 
Antrean Truk Sampah DKI di Bantar Gebang Mengular 1 Km

Sampah dibuang di pinggir jalan di Bantar Gebang. Foto: MTVN.com/Damar Iradat.

Menurut Rizky, penumpukan sampah di pinggir jalan selama masa peralihan juga merupakan instruksi atasan. Sebab, dalam masa peralihan ini belum semua aset milik Pemprov DKI berfungsi maksimal.
 
"Itu harus diakui memang terjadi, dari atasan sudah diinstruksikan seperti itu. Tapi, dalam dua atau tiga hari ke depan kita harapkan masalah itu bisa diatasi," jelas Rizky.
 
Pengamanan Diperketat
 
Selama masa peralihan dari pihak swasta ke Pemprov DKI, kepolisian memperketat pengamanan. Hal ini untuk memperlancar proses pemindahan aset-aset milik DKI ke Bantar Gebang. 
 
Kapolsek Bantar Gebang Kompol Parjana mengatakan, ada sekitar 125 personel yang disiagakan di lokasi pengelolaan sampah. Mereka merupakan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kota, TNI, dan Satpol PP.
 
Pengamanan akan berlangsung hingga proses peralihan dari pihak swasta ke DKI tuntas. "Kita akan terus siagakan personil sampai situasi normal kembali," ungkap Parjana. 
 
Ratusan personel yang siaga itu untuk mengantisipasi perekrutan karyawan pihak swasta ke Pemprov DKI. Ia mengaku sejauh ini proses tersebut tidak mengalami kendala berarti. "Selama yang disampaikan warga ada kepastian, semua berjalan normal," ucap Parjana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan