Jakarta: Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar covid-19 di Jakarta Pusat terus bertambah. Data terbaru, 5 persen nakes di sejumlah puskemas kelurahan dan kecamatan di Jakarta Pusat terpapar covid-19.
"Nakes itu bisa terpapar covid-19 kapan pun karena mereka garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa, 8 Februari 2022.
Erizon mengatakan para nakes yang terpapar ialah mereka yang selalu kontak erat dengan pasien terindikasi covid-19. Ia mengatakan jumlah kasus covid-19 di Jakarta Pusat mencapai 5.000.
"Tapi semua nakes kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) selalu diutamakan," ucap Erizon.
Baca: DKI Jakarta Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak, Tercatat 10.817 Orang
Erizon meminta semua nakes tetap berikan pelayanan optimal terhadap masyarakat, walaupun keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Pelayanan vaksinasi masih bisa dilakukan di puskemas jika tenaga kesehatan mencukupi.
"Jika nakes di puskesmas itu ada yang covid-19 bukan berarti pelayanan di sana terhenti. Kapuskes (kepala puskesmas) yang bisa menilai apakah puskemas tersebut masih bisa beroperasi atau dialihkan ke faskes (fasilitas kesehatan) lainnya," tegas Erizon.
Erizon mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) di Jakarta Pusat mencapai 77 persen. Sedangkan, BOR ICU isolasi mencapai 29.2 persen.
"BOR di RS pemerintah pusat lebih tinggi dibanding RS milik swasta," tutur dia.
Jakarta: Jumlah
tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar
covid-19 di Jakarta Pusat terus bertambah. Data terbaru, 5 persen nakes di sejumlah puskemas kelurahan dan kecamatan di Jakarta Pusat terpapar covid-19.
"Nakes itu bisa terpapar covid-19 kapan pun karena mereka garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa, 8 Februari 2022.
Erizon mengatakan para nakes yang terpapar ialah mereka yang selalu kontak erat dengan pasien terindikasi
covid-19. Ia mengatakan jumlah kasus covid-19 di Jakarta Pusat mencapai 5.000.
"Tapi semua nakes kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) selalu diutamakan," ucap Erizon.
Baca:
DKI Jakarta Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak, Tercatat 10.817 Orang
Erizon meminta semua nakes tetap berikan pelayanan optimal terhadap masyarakat, walaupun keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Pelayanan vaksinasi masih bisa dilakukan di puskemas jika tenaga kesehatan mencukupi.
"Jika nakes di puskesmas itu ada yang covid-19 bukan berarti pelayanan di sana terhenti. Kapuskes (kepala puskesmas) yang bisa menilai apakah puskemas tersebut masih bisa beroperasi atau dialihkan ke faskes (fasilitas kesehatan) lainnya," tegas Erizon.
Erizon mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) di Jakarta Pusat mencapai 77 persen. Sedangkan, BOR ICU isolasi mencapai 29.2 persen.
"BOR di RS pemerintah pusat lebih tinggi dibanding RS milik swasta," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)