Suasana di halaman Balai Kota DKI Jakarta yang menjadi kantor gubernur dan wakil gubernur. Foto: MI/Arya Manggala
Suasana di halaman Balai Kota DKI Jakarta yang menjadi kantor gubernur dan wakil gubernur. Foto: MI/Arya Manggala

DKI Diminta Kembangkan Sistem Alarm Digital

Sri Yanti Nainggolan • 26 Februari 2021 10:16
Jakarta: Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai penyediaan megaphone atau toa sebagai upaya penanganan banjir sudah tak relevan. Saatnya sistem alarm digital dikembangkan.
 
"Toa ini saya tanda tanya besar. Kalau bahasa saya kentongan sekalian," kata Gembong saat dihubungi, Kamis, 25 Februari 2021.
 
Dia menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembangkan sistem alarm digital sesuai dengan perkembangan teknologi. Sehingga, warga bisa lebih bersiap jika ada kemungkinan banjir.

Gembong mencontohkan pemasangan closed-circuit television (CCTV) di area Bendung Katulampa, Bogor, agar lebih mudah dimonitor. Cara itu dinilai lebih efektif.
 
"Di era digital seperti sekarang, langkah itu mau tidak mau harus dilakukan," ucap dia.
 
Baca: Pintu Air Pasar Ikan Berstatus Siaga
 
Apalagi, kata dia, Pemprov DKI Jakarta memiliki aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang bisa memantau persoalan di Ibu Kota. Teknologi seharusnya terus dikembangkan seiring dengan pengeluaran yang besar untuk program tersebut.
 
"Kenapa tidak kita naikkan anggaran untuk penggunaan yang lebih pintar," kata dia.
 
Pemprov DKI menerima bantuan sarana pendukung berupa meghaphone, senter, ban dalam evakuasi, masker medis, dan masker kain. Sebanyak 390 toa diberikan untuk terus mengantisipasi penanganan genangan dan banjir di sejumlah wilayah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan