medcom.id, Jakarta: Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di RT 09 RW 04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menyisakan dua bangunan. Di antara puing-puing masih berdiri pos Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Betawi Rempug (FBR) dan sebuah musala. Padahal, pihak FBR berjanji bangunan itu bakal dibongkar sendiri kemarin petang.
Pantauan Metrotvnews.com, permukiman sepanjang Jalan Rawajati Barat III telah rata dengan tanah. Puing-puing masih berserakan dan masih menutup akses kendaraan menuju Stasiun Duren Kalibata.
Pos FBR di Rawajati. Foto:MTVN/Ilham Wibowo.
Beberapa warga masih terlihat bertahan di pinggir jalan yang berseberangan dengan Apartemen Klaibata City itu. Warga bertahan dengan beratapkan terpal untuk berlindung dari panas dan hujan. Perabotan rumah tangga milik warga juga masih menumpuk di pinggir Jalan Rawajati Barat.
Baca: Anggota DPRD DKI Sebut Penertiban Warga Rawajati Ilegal
Esti, 50, warga sekitar mengatakan, dirinya hanya bisa pasrah hunian yang sudah ditinggalinya puluhan tahun dirobohkan Satpol PP. Esti tak mau dipindah ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Alasannya, jarak rusun terlalu jauh dengan tempat dia bekerja di Jakarta Timur.
Esti masih bingung kemana harus membawa tiga anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Selain itu, perabot rumah tangganya hanya bisa ia jaga semalaman di jalan.
"Semalam nginep di sini (pinggir jalan Rawajati) enggak bisa tidur. Ada juga orang yang sampe begadang jaga barang-barang," kata Esti di lokasi penertiban, Jumat (2/9/2016).
Musala di Rawajati. Foto: MTVN/Ilham Wibowo.
Kapolsek Pancoran Kompol Aswin menyampaikan, pihak FBR meminta waktu untuk membongkar sendiri posko mereka. Aswin bilang, anggota FBR berjanji membogkar posko petang ini.
Aswin mengatakan, pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan memberi kesempatan bagi FBR menepati janji. Bila ingkar, kata Aswin, Satpol PP akan segera melakukan tindakan.
"Kami akan koordinasi dengan pihak kelurahan. Kami hanya dibantukan untuk menjaga," ucap Aswin.
Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Herman mengatakan, musala akan dibongkar setelah pengurus selesai memindahkan peralatan musala. Pemerintah memberi kesempatan kepada warga beribadah di musala tersebut untuk sementara waktu.
Pembongkaran bangunan di pinggir rel di Rawajati merupakan bagian dari penataan kota. Pemerintah memindahkan warga yang kena gusur ke Rumah Susun Marunda. Yang sehari-sehari berdagang akan ditampung di PD Pasar Jaya.
medcom.id, Jakarta: Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di RT 09 RW 04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menyisakan dua bangunan. Di antara puing-puing masih berdiri pos Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Betawi Rempug (FBR) dan sebuah musala. Padahal, pihak FBR berjanji bangunan itu bakal dibongkar sendiri kemarin petang.
Pantauan
Metrotvnews.com, permukiman sepanjang Jalan Rawajati Barat III telah rata dengan tanah. Puing-puing masih berserakan dan masih menutup akses kendaraan menuju Stasiun Duren Kalibata.
Pos FBR di Rawajati. Foto:MTVN/Ilham Wibowo.
Beberapa warga masih terlihat bertahan di pinggir jalan yang berseberangan dengan Apartemen Klaibata City itu. Warga bertahan dengan beratapkan terpal untuk berlindung dari panas dan hujan. Perabotan rumah tangga milik warga juga masih menumpuk di pinggir Jalan Rawajati Barat.
Baca:
Anggota DPRD DKI Sebut Penertiban Warga Rawajati Ilegal
Esti, 50, warga sekitar mengatakan, dirinya hanya bisa pasrah hunian yang sudah ditinggalinya puluhan tahun dirobohkan Satpol PP. Esti tak mau dipindah ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Alasannya, jarak rusun terlalu jauh dengan tempat dia bekerja di Jakarta Timur.
Esti masih bingung kemana harus membawa tiga anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Selain itu, perabot rumah tangganya hanya bisa ia jaga semalaman di jalan.
"Semalam nginep di sini (pinggir jalan Rawajati) enggak bisa tidur. Ada juga orang yang sampe begadang jaga barang-barang," kata Esti di lokasi penertiban, Jumat (2/9/2016).
Musala di Rawajati. Foto: MTVN/Ilham Wibowo.
Kapolsek Pancoran Kompol Aswin menyampaikan, pihak FBR meminta waktu untuk membongkar sendiri posko mereka. Aswin bilang, anggota FBR berjanji membogkar posko petang ini.
Aswin mengatakan, pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan memberi kesempatan bagi FBR menepati janji. Bila ingkar, kata Aswin, Satpol PP akan segera melakukan tindakan.
"Kami akan koordinasi dengan pihak kelurahan. Kami hanya dibantukan untuk menjaga," ucap Aswin.
Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Herman mengatakan, musala akan dibongkar setelah pengurus selesai memindahkan peralatan musala. Pemerintah memberi kesempatan kepada warga beribadah di musala tersebut untuk sementara waktu.
Pembongkaran bangunan di pinggir rel di Rawajati merupakan bagian dari penataan kota. Pemerintah memindahkan warga yang kena gusur ke Rumah Susun Marunda. Yang sehari-sehari berdagang akan ditampung di PD Pasar Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)