medcom.id, Jakarta: Kericuhan sempat terjadi saat ratusan Satpol PP masuk ke kampung Pasar Ikan untuk menertibkan kawasan penggusuran. Tanpa rasa takut, ratusan warga Aquarium menghadang ratusan petugas.
Sumiati, 45, salah seorang warga Aquarium mengaku terintimidasi dengan keberadaan beberapa alat berat yang terparkir di dekat pemukiman warga. Wanita yang sudah 30 tahun tinggal di kampung Aquarium itu kaget melihat ribuan petugas keamanan dari Polisi, TNI dan Satpol PP.
"Saya takut lihat banyak banget Satpol PP, Polisi dan TNI di posko tiga pilar. Saya enggak nolak penggusuran, tapi tolong ditangguhkan waktunya. Kalau seperti ini sama saja menakuti warga," kata Sumiati kepada Metrotvnews.com di Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
Sumiati tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mengaku pasrah. Tapi bersama ratusan warga kampung lainnya akan melawan.
"Saya siap pasang badan. Saya warga Jakarta, dan saya manusia, tidak pantas diginiin," ucap Sumiati lirih.
Dua anak Sumiati, Anita, 16 dan Ari, 7, juga ketakutan melihat kerumunan warga berteriak menolak penggusuran. "Lihat anak saya mas, ketakutan," ujar Sumiati berlalu bergabung bersama kerumunan warga yang tengah melakukan mediasi.
Ratih, 42, warga kampung Aquarium lainnya mengatakan, dirinya sudah sejak semalam tidak bisa tidur nyenyak. Dia bingung akan tinggal di mana jika digusur.
"Saya keget pagi-pagi, saya keluar rumah lihat banyak petugas. Ya Allah, tolongan datangkan pertolongan mu," ujar Rat
medcom.id, Jakarta: Kericuhan sempat terjadi saat ratusan Satpol PP masuk ke kampung Pasar Ikan untuk menertibkan kawasan penggusuran. Tanpa rasa takut, ratusan warga Aquarium menghadang ratusan petugas.
Sumiati, 45, salah seorang warga Aquarium mengaku terintimidasi dengan keberadaan beberapa alat berat yang terparkir di dekat pemukiman warga. Wanita yang sudah 30 tahun tinggal di kampung Aquarium itu kaget melihat ribuan petugas keamanan dari Polisi, TNI dan Satpol PP.
"Saya takut lihat banyak banget Satpol PP, Polisi dan TNI di posko tiga pilar. Saya enggak nolak penggusuran, tapi tolong ditangguhkan waktunya. Kalau seperti ini sama saja menakuti warga," kata Sumiati kepada
Metrotvnews.com di Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
Sumiati tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mengaku pasrah. Tapi bersama ratusan warga kampung lainnya akan melawan.
"Saya siap pasang badan. Saya warga Jakarta, dan saya manusia, tidak pantas diginiin," ucap Sumiati lirih.
Dua anak Sumiati, Anita, 16 dan Ari, 7, juga ketakutan melihat kerumunan warga berteriak menolak penggusuran. "Lihat anak saya mas, ketakutan," ujar Sumiati berlalu bergabung bersama kerumunan warga yang tengah melakukan mediasi.
Ratih, 42, warga kampung Aquarium lainnya mengatakan, dirinya sudah sejak semalam tidak bisa tidur nyenyak. Dia bingung akan tinggal di mana jika digusur.
"Saya keget pagi-pagi, saya keluar rumah lihat banyak petugas. Ya Allah, tolongan datangkan pertolongan mu," ujar Rat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)