medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berambisi membenahi trotoar sesuai standar internasional. Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menjamin tak perlu 10 tahun untuk benahi 2.700 kilometer trotoar Ibu Kota.
Kondisi trotoar di Jakarta diakui Ahok masih kalah dengan Kota Surabaya. Ahok memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berhasil menata Kota Pahlawan dengan apik. Namun, Risma menghabiskan waktu 10 tahun buat membenahi itu semua.
"Bu Risma menata itu butuh waktu yang lama. Dia kebetulan dari Kepala Dinas Taman, lalu jadi Bappeda bisa anggarin, kemudian jadi wakil wali kota, terus jadi wali kota, itu sudah di atas 10 tahun, sekarang kepilih lagi jadi wali kota," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2016).
Ahok minta warga Jakarta memberinya waktu untuk membenahi trotoar Ibu Kota. Ahok mengaku sudah memiliki desain untuk trotoar di Jakarta.
"Makanya saya katakan, di Jakarta ada 2.700 kilometer trotoar yang harus total kita bangun. Kasih saya waktu, kita beresin, sekarang kita sudah punya beberapa prototype," ujarnya Ahok.
Pekerja menyelesaikan pembangunan trotoar bagi pejalan kaki di Jalan Suryopranoto, Petojo Utara. Foto:MI/Atet Dwi
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, membenahi trotoar di Jakarta tak semudah di Surabaya. Panjangnya saja bisa sampai pulang pergi Jakarta-Surabaya.
"Jadi dua kali, Jakarta-Surabaya, Surabaya-Jakarta, dari Surabaya 1300 kilometer kan kira-kira, nah itu kaya gitu, memang masalah trotoar kita tinggal kita bereskan," ujarnya Ahok.
Lihat: Trotoar Belum Bebas dari Pemotor
Namun Ahok menegaskan, dirinya tak perlu waktu 10 tahun buat benahi trotoar, Ahok berjanji sebelum tahun 2017, perbaikan trotoar di Jakarta sudah terlihat.
"Tahun ini juga keliatan sampai Oktober, minimal prototype jalan utama kamu sudah lihat beda supaya kamu ngerti, sekarang sudah ada modelnya," kata Ahok.
Baca: Djarot Malu Lihat Kondisi Trotoar di Jakarta
Ia menjelaskan, kekurangan trotoar di Jakarta tidak memiliki ducting sehingga kabel utilitas tidak tertata. Ducting juga perlu didukung oleh penggunaan boks untuk saluran kabel. Hal itu akan diperbaiki.
"Jadi orang gali fiber optic, PLN, semua bongkar lagi. Makanya sekarang saya wajibkan bikin model trotoar semen saja, saya juga enggak mau ada keramik, enggak mau batu alam, kita main di semen," ujar Ahok.
Ahok juga bilang, trotoar di Jakarta mulai memakai inovasi semen beton yang dapat menyerap air. "Itu yang lagi kita bikin di Taman Pandang Istana, semennya itu bisa nyerap air, itu sudah uji coba di Tebet juga," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berambisi membenahi trotoar sesuai standar internasional. Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menjamin tak perlu 10 tahun untuk benahi 2.700 kilometer trotoar Ibu Kota.
Kondisi trotoar di Jakarta diakui Ahok masih kalah dengan Kota Surabaya. Ahok memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berhasil menata Kota Pahlawan dengan apik. Namun, Risma menghabiskan waktu 10 tahun buat membenahi itu semua.
"Bu Risma menata itu butuh waktu yang lama. Dia kebetulan dari Kepala Dinas Taman, lalu jadi Bappeda bisa anggarin, kemudian jadi wakil wali kota, terus jadi wali kota, itu sudah di atas 10 tahun, sekarang kepilih lagi jadi wali kota," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2016).
Ahok minta warga Jakarta memberinya waktu untuk membenahi trotoar Ibu Kota. Ahok mengaku sudah memiliki desain untuk trotoar di Jakarta.
"Makanya saya katakan, di Jakarta ada 2.700 kilometer trotoar yang harus total kita bangun. Kasih saya waktu, kita beresin, sekarang kita sudah punya beberapa prototype," ujarnya Ahok.
Pekerja menyelesaikan pembangunan trotoar bagi pejalan kaki di Jalan Suryopranoto, Petojo Utara. Foto:MI/Atet Dwi
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, membenahi trotoar di Jakarta tak semudah di Surabaya. Panjangnya saja bisa sampai pulang pergi Jakarta-Surabaya.
"Jadi dua kali, Jakarta-Surabaya, Surabaya-Jakarta, dari Surabaya 1300 kilometer kan kira-kira, nah itu kaya gitu, memang masalah trotoar kita tinggal kita bereskan," ujarnya Ahok.
Lihat:
Trotoar Belum Bebas dari Pemotor
Namun Ahok menegaskan, dirinya tak perlu waktu 10 tahun buat benahi trotoar, Ahok berjanji sebelum tahun 2017, perbaikan trotoar di Jakarta sudah terlihat.
"Tahun ini juga keliatan sampai Oktober, minimal prototype jalan utama kamu sudah lihat beda supaya kamu ngerti, sekarang sudah ada modelnya," kata Ahok.
Baca:
Djarot Malu Lihat Kondisi Trotoar di Jakarta
Ia menjelaskan, kekurangan trotoar di Jakarta tidak memiliki
ducting sehingga kabel utilitas tidak tertata. Ducting juga perlu didukung oleh penggunaan boks untuk saluran kabel. Hal itu akan diperbaiki.
"Jadi orang gali fiber optic, PLN, semua bongkar lagi. Makanya sekarang saya wajibkan bikin model trotoar semen saja, saya juga enggak mau ada keramik, enggak mau batu alam, kita main di semen," ujar Ahok.
Ahok juga bilang, trotoar di Jakarta mulai memakai inovasi semen beton yang dapat menyerap air. "Itu yang lagi kita bikin di Taman Pandang Istana, semennya itu bisa nyerap air, itu sudah uji coba di Tebet juga," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)